Rabu, 10 Maret 2010

REKAYASA BIOLOGI; Menggembirakan, Mencemaskan


Sebenarnya rekayasa biologi ini sudah ada sejak zaman dahulu dan sudah berlangsung pada masa Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya pada hewan saja. Namun pada semua makhluk hiduppun bisa. Ini sebuah cerita sekilas mengenai rekaya biologi yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW. Pada masa itu masyarakat Arab sudah biasa membantu penyerbukan kurma, sehingga hasil panennyapun lebih banyak daripada hasil penyerbukan alami. Kemudian Rasulullah berpendapat bahwa lebih baik penyerbukan terjadi secara alamiah saja. Tapi para petani mengira bahwa membantu dalam penyerbukan adalah termasuk fatwa larangan Nabi, sehingga mereka tidak pernah melakukannya lagi. Akibatnya hasil panen mereka menurun.
Setelah kejadian itu ada seorang petani yang mengeluhkannya kepada Rasulullah, kemudian beliau mengklarifikasi hal tersebut bahwa pendapatnya pada waktu itu hanyalah pendapat pribadinya saja bukan larangan islam. Lalu Rasulullah bersabda “Antum a’lamuu bi umuuri dunyakum.” (kalian lebih mengerti tentang urusan dunia kalian.)
Dalam istilah biologi, rekayasa seperti ini sering disebut dengan istilah nonseluler atau nyaris tanpa resiko. Rekayasa biologi yang telah dilakukan pada masa itu sama dengan yang dilakukan pada zaman sekarang ini. Hanya saja belum menyentuh bagian terkecil kehidupan, yaitu gen. Belum menjadi rekayasa genetika, yang kini telah marak dilakukan oleh para ilmuwan.
Pada tahun 1944, ilmuwan Eropa, Avery, McLeod, dan MacCharty adalah ilmuwan yang pertama kali berhasil melakukan rekayasa genetika tapi tidak sampai pada transfer selular. Mereka hanya mengotak-atik susunan kimiawi molekul DNA (Deoxyribo Nucleid Acid). Tapi percobaan tersebut adalah awal dimulainya era peradaban, yaitu era dimana makhluk hidup bisa dimodifikasi sesuai keinginan perekayasanya.
Tahun 1971, teknologi rekayasa maju selangkah lagi . Para ahli sudah berhasil memasukkan gen dari luar kedalam sel inang (host). Gen inilah yang kemudian mengubah karakter makhluk hidup yang disisipinya, menjadi makhluk jenis baru. Hasilnya berupa produk transgenic unggul.
Dari sinilah kekhawatiran mulai muncul. Mengutip apa yang dikatakan oleh Prof. Otto Soemarwoto, pakar lingkungan dari Universitas Padjajaran Bandung, tak ada teknologi zero risk atau 100% aman.
Telah banyak bukti yang bicara. Salah satunya adalah disaksikan oleh seorang petani kanola (nama tumbuhan untuk bahan minyak goreng) di Kanada, Percy Schmeiser, tahun 2002. Ia kaget karena tanaman kanola di kebunnya tetap segar meskipun disemprot herbisida. Ia mengira tanaman miliknya telah tercemar kanola transgenic milik tetangganya. Kejadian seperti ini jelas akan mengganggu keseimbangan ekosistem.
Peristiwa serupa juga terjadi di Amerika Serikat. Seperti yang diberitakan New Scientist, pada tahun 2000, benih kapas transgenic ditemukan “menyeberang” ke ladang kedelai transgenic. Di Inggris, seperti dilansir BBC. News. Online, tepung jagung transgenic T-25 GM(genetically modified) yang telah lulus uji labolatorium ternyata telah menewaskan dua ekor ayam yang mengonsumsinya.
Tapi resiko-resiko semacam itu tidak akan menghambat para ilmuwan untuk bereksperimen, bahkan justru akan membuat mereka semakin menggila dengan ide-ide mereka. Jika sebelumnya obyek penelitian mereka hanya sebatas tumbuhan, kali ini mereka mencoba untuk untuk menggunakan hewan. Seperti domba Dolly. Domba ini dilahirkan kira-kira tujuh tahun lalu yang merupakan produk dari rekayasa genetik yang biasa disebut cloning (cloning). Keturunannya pun ada yang diberi nama Bonnie.
Keberhasilan mengkloning hewan menumbuhkan niat untuk coba-coba mengkloning manusia. Dan ini diucapkan pertama kali dan secara resmi oleh dokter controversial, Prof. Saverino Antinori, asal Italia, Maret 2001. Adapun metode yang digunakan adalah mirip dengan apa yang dilakukan pada domba Dolly.
Sel diambil dari calon bapak dan dibuat tidak aktif dengan cara menempatkannya kedalam nutrisi dengan konsentrasi sangat rendah. Juga diambil pula sel telur mandul dari calon ibu yang bagian inti selnya dibuang. Jika inti selnya dibuang, otomatis DNA-nya juga terbuang. Kemudian dilakukanlah pembuahan pada tabung reaksi dalam keadaan khusus, hingga terjadi pembuahan sel, sampai calon embrio terbentuk. Baru kemudian dicangkokkan kedalam rahim ibu. Bila semua berjalan lancar, bayi yang dilahirkan akan sama persis dengan karakteristik sang ayah, dan tentunya lebih kembar daripada anak kembar.
Tapi keberhasilan dari rekayasa genetik ini belum jelas. Hanya saja pada tahun 2002 lalu, sebuah perusahaan yang didirikan oleh sekte keagamaan Raelians, Clonaid, mengaku telah berhasil membuat bayi manusia hasil cloning. Namanya Eve. Tapi mereka tidak mau mempublikasikan seperti apa bayi ini. Manusia benar-benar telah melampaui batas!!!

Kunci Sukses

 

ان أحب الآعمال الي ا لله ما داوم و ان قل
 "Amal yang paling dicintai Alloh SWT, adalah amal yang dilakukan secara istiqomah (ajeg) kendatipun hanya sedikit" HR. Bukhari.
Belajar adalah sebuah kewajiban bagi seorang muslim maupun muslimah. Alloh SWT akan mengangkat orang beriman dan berilmu beberapa derajat. Banyak salafussholih menghabiskan sebagian besar umurnya untuk belajar. Ibnu Taimiyah v misalnya, beliau menggunakan waktu sedemikian ketat untuk belajar. Bahkan waktu untuk sekadar buang hajat saja beliau gunakan juga untuk belajar. Yaitu dengan cara meminta muridnya membaca buku keras-keras di luar kamar kecil sedang beliau menunaikan keperluannya di kamar kecil, dengan cara demikian beliau bisa buang hajat sekaligus belajar lewat mendengar apa yang dibaca orang lain. Ada yang keluar berupa kotoran tapi ada juga yang masuk berupa ilmu. Dahsyat bukan?. Nah persoalannya adalah faktor apa saja yang mempengaruhi kesuksesan belajar ? Apa pula yang mendorong seseorang maniak agar belajar ? Apa pula kiat agar belajar membuahkan hasil yang maksimal.
Faktor yg mempengaruhi kesuksesan belajar, Setidaknya ada tiga hal yang mempengaruhi kesuksesan belajar: Pertama, lingkungan sekitar; kedua, sarana belajar; ketiga, cara belajar
Yang termasuk lingkungan sekitar adalah; orang tua, guru, dan teman sejawat. Tentu peran orang tua dan guru sangat penting dalam pendidikan anak atau murid-muridnya. Persoalannya adalah bagaimna agar anak atau anda bisa berkembang secara kreatif dan independen dalam proses belajar dan tidak hanya bergantung pada sosok orang tua atau guru. Faktor lain yang juga ikut mempengaruhi keberhasilan belajar anak adalah pergaulan dengan teman. Seketat apapun lembaga pendidikan didesain, namun bila akhirnya siswa berkawan dengan teman yang salah, maka akan berakibat buruk bagi masa depan pendidikannya. Karena itu harus dipilih teman yang dapat mensemangati kita. Nabi n menggambarkan sangat jelas, bahwa orang yang bersahabat dengan orang buruk itu laksana peniup tungku api, kalau tidak terbakar yang kena bau tak sedap. Sebaliknya orang yang berkawan dengan orang yang baik itu laksana pembawa minyak kesturi, kalau dirinya tidak bau wangi setidaknya terkena aroma wangi. Nah pandai-pandailah kita dalam memilih teman.
Sarana belajar juga mempengaruhi kesuksesan belajar, yang masuk dalam kategori sarana belajar; tersedianya buku yang berkualitas, suasana tempat belajar, dan alat bantu belajar. Tempat yang nyaman baik dari sisi pencahayaan, sirkulasi udara, dan ketenangan, juga ikut andil dalam hal ini. Dan tak kalah penting adalah adanya alat bantu komputer serta internet. Dengan alat ini siswa bisa mengakses berbagai sumber ilmu.
Harus disadari bahwa belajar itu membutuhkan proses, sehingga memakan waktu yang lama. Ahli hikmah mempersyaratkan adanya suhbatu ustadin juga thuulu zamaanin. Didampingi guru, dan memakan waktu yang lama. Jadi bukan instant, bim salabim aba gadabrah. Kapas dalam sejenak menjadi kelinci. Itu hanya ada dalam permainan sulap.


1. Tujuan yang jelas
Tujuan sang pemuda sangat jelas, yaitu menghubungkan rumah panggungnya dengan rumah gadis idamannya dengan sebuah jembatan. Ia pun tahu bahwa jembatan itu amat panjang karena itu untuk membangunnya memakan waktu yang lama dan harus dibangun di atas pondasi yang kuat agar tidak hancur diterjang badai.
Kejelasan tujuan sangat penting, karena dari situ akan ditentukan, cara yang dipakai, lama waktu yang ditempuh, tenaga yang dibutuhkan, dan dana yang diperlukan. Ibarat pelayaran tujuan adalah mercu suar tempat perahu mengarah.
Buatlah tujuan anda setinggi mungkin kata orang bijak, sebab tujuan yang rendah tidak akan memacu diri untuk mengerahkan segala kemampuan yang ada. Hasilnya bisa ditebak tentu lebih rendah dari tujuan yang digariskan. Bila tujuan telah ditetapkan hendaknya anda konsisten dengan tujuan itu. Jangan terpedaya oleh pencuri mimpi tapi jadilah 'tokek budek' yang tidak menggubris omongan orang yang hanya akan melemahkan semangat saja. Istiqomah lah.
2. Berani Merubah Tradisi
Pemuda dalam kisah Cina Kuno ini hidup dalam tradisi. Tradisi yang hanya menikah dengan pemudi tetangga sesama suku perkampungan terapung. Tapi ia tidak mahu menerima tradisi itu. Ia ingin berbuat lain. Ia ingin merubahnya.
Betapa banyak tradisi dalam hidup ini. Tradisi yang hanya mau menikah dengan sesama suku, sesama pulau, sesama famili. Tradisi yang ingin mendapat derajat dengan menempuh pendidikan tinggi agar mendapatkan gelar. Tradisi yang ingin sukses tapi tidak berani bertindak. Akhir dari semua ini adalah cita-cita tinggal cita-cita.
Agar tidak terjebak dalam kungkungan tradisi Supardi Lee menasihatkan agar focus pada tujuan. Pemuda dalam kisah ini selalu meneriakkan tujuan itu berulang-ulang.sehingga keraguan dan semangatnya yang hampir sirna itu muncul kembali bahkan lebih kuat lagi. Sebab ketika semangat itu kendur dan mengurungkan meraih tujuan maka untuk mencapai tujuan yang lain kita harus memulai dari nol lagi. Bila hal itu sering kita lakukan maka berapa banyak waktu dan tenaga serta dana yang terbuang hanya karena sering merubah tujuan.
Harus disadari bahwa hal-hal buruk itu, betapapun juga akan berlalu dan pada gilirannya bila hal itu telah berlalu akan terasa nikmat dan indah. bila dikenang kembali.
Ada baiknya di satu sisi kita selalu bergaul dengan orang-orang yang sukses atau setidaknya membaca kisah-kisah keberhasilan mereka dan pada sisi lain kita melihat orang-orang yang gagal dan kehidupan meraka yang menderita baik mental maupun material. Sehingga memunculkan semangat 'bila kita tidak ingin menderita seperti mereka maka kita harus berbuat yang berbeda dengan mereka'.

3. Kesabaran Tiada Akhir.
Pemuda dalam kisah di atas membangun jembatan selama 8 tahun waktu yang tidak singkat. Ini maknanya ia harus bekerja keras. Keras dalam mengatasi hambatan yang datang dari keluarganya. Keras dalam mengatasi hambatan keraguan yang kadang datang dari dalam diri sendiri.
Seorang santri harus sabar dalam manuntut ilmu. Sabar dalam menghadapi kesulitan baik yang datang dari luar dirinya maupun dari dalam diri. Dari luar dirinya berupa ajakan teman agar kabur dari pesantren hanya sekedar memuaskan nafsu main game di PS. Sabar menerima kenyataan wesel dari orang tua terlambat sedang sabun telah habis. Sabar melihat temannya bergelimang uang sementara dirinya untuk membeli sambal di kantin saja kesulitan. Ya,. 'Sabar adalah kemapuan seseorang mengendalikan dirinya agar tetap istiqomah dalam kebenaran (tujuan) dan menghindari diri dari melanggar hal yang dibenci' Demikian Abdul Latif bin Badis mendefinisikan dalam tafsirnya.
Sabar juga harus cerdas, artinya bila suatu cara untuk mencapai tujuan gagal, maka harus bersabar mencoba cara lain tanpa mengubah tujuan. Bila kita gagal dengan suatu cara namun tetap juga kita ulang cara yang sama, maka hasilnya tidak akan berubah, yaitu kegagalan saja. Karena itu sabar itu harus cerdas. Artinya terus kreatif berpikir cara-cara lain agar mendapatkan hasil yang berbeda.
Nah selamat bersahabat dengan tujuan disertai tindakan dan kesabaran yang tiada akhir Dan juga jangan pernah lupa senantiasa dekat dengan Sang Pemilik Kesuksesan.. Semoga Anda termasuk orang-orang yang sukses dan berhasil.


Posted by: mgmp1 on: 6 Maret 2009
Oleh: Prof. Dr. Imam Suyitno, M.Pd
Pembelajaran dengan Berlatih Mengerjakan Soal UN
Pada minggu-minggu terakhir, pembelajaran di kelas akhir pada setiap jenjang pendidikan banyak diorientasikan pada penyelesaian soal-soal ujian. Siswa dilatih secara terus-menerus menjawab soal-soal tes yang diperoleh dari soal-soal ujian sebelumnya. Pembelajaran demikian ini lebih mirip dengan upaya nelayan menebar jaring yang mengharapkan ada ikan yang lewat sehingga tersangkut pada jaring itu. Kenyataan ini sama dengan harapan guru, yakni dengan banyak dilatih mengerjakan soal, siswa akan dapat menangkap jawaban soal itu jika ada soal yang sejenis yang lewat atau keluar lagi pada ujian yang akan datang.
Soal-soal yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran adalah butir soal pilihan ganda sesuai dengan karakteristik soal yang digunakan dalam UN. Butir soal pilihan ganda adalah butir soal yang telah disediakan jawabannya. Peserta tes hanya membaca dan memahami perintah dan pertanyaan kemudian menentukan 1 dari 5 pilihan jawaban sesuai dengan permintaan soal. Dalam hal ini, peserta tes tidak harus mengarang/menentukan sendiri jawaban atas perintah/pertanyaan soal.
Latihan mengerjakan soal-soal tes dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran jika latihan-latihan tersebut dikemas dengan maksud mempertajam capaian kompetensi dasar siswa. Butir-butir soal pilihan ganda dapat dimanfaatkan sebagai bahan berlatih penajaman kompetensi tersebut, yakni dengan cara mengubah butir soal pilihan ganda tersebut menjadi kasus yang harus dicari solusinya oleh siswa. Pilihan jawaban dilepaskan dari butir kasus dan ditunjukkan kepada siswa setelah siswa berusaha menemukan jawaban kasus itu. Berdasarkan temuan yang telah diupayakan, siswa menentukan pilihan jawaban benar untuk kasus itu dari beberapa alternatif pilihan jawaban yang tersedia. Dengan cara demikian, siswa akan menggunakan proses berpikir tingkat tinggi, yakni problem solving.
Urutan pembelajaran:
1) Kepada siswa diberikan sejumlah teks paragraf soal untuk dibaca dan dipahami isinya.
2) Siswa diminta mendiskusikan simpulan isi paragraf.
3) Siswa diminta menuliskan/menyampaikan temuan hasil diskusinya dan menyampaikan alasannya
4) Kepada siswa diberikan alternatif jawaban soal di atas untuk dipilih yang sesuai dengan temuan hasil diskusinya.
5) Kepada siswa diberikan kunci jawaban soal.
6) Siswa mencocokkan pilihan jawabannya kemudian bersama-sama membahasnya.
Cara demikian ini dapat dilakukan untuk berbagai ragam soal sehingga dalam kegiatan pembelajaran terjadi proses belajar menemukan sendiri. Siswa akan secara aktif berusaha dan berlatih mengembangkan kompetensinya.
Jenjang Kemampuan Tes Kognitif dalam Soal UN
• Pengingatan (Knowledge): Jenjang C1
Mengungkapkan atau mengukur kemampuan peserta tes mengenal, mengingat, dan mengetahui kembali konsep, pengertian, fakta, dan pengetahuan yang telah dipelajari. Pengetahuan yang dimaksud meliputi pengetahuan istilah, fakta, aturan/hokum, kecenderungan, klasifikasi/pengelompokan, metodologi, criteria, prinsip, teori/struktur.
• Pemahaman (Comprehension): Jenjang C2
Mengungkapkan atau mengukur kemampuan peserta tes memahami makna, situasi, konsep, dan fakta, yakni mengubah pernyataan, menyusun kembali gagasan dan menemukan serta menggunakan tatahubungan, dan menemukan data/informasi yang tersedia
• Penerapan (Aplication): Jenjang C3
Mengukur kemampuan peserta tes mempergunakan atau menerapkan apa yang telah dipelajari dalam situasi baru. Situasi tersebut perlu diciptakan, sebab jika menerapkan pada situasi yang telah dikenalnya, tidak lagi mengukur penerapan, tetapi mungkin hanya pemahaman.
• Analisis (Analysis): Jenjang C4
Mengukur kemampuan peserta tes mengenal dan menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur pembentuknya. Dalam hal ini, siswa diminta kemampuan melakukan analisis unsur pembentuk, tatahubungan, dan hubungan organisasi.
• Sintesis (Synthesis): Jenjang C5
Mengukur kemampuan peserta tes menghasilkan sesuatu yang baru dengan jalan menggabungkan berbagai factor, yakni menghasilkan suatu pernyataan unik, usulan, dan perangkat hubungan abstrak

Saran Pembelajaran
1) Latihan soal sebaiknya digunakan sebagai media pembelajaran, BUKAN sebagai materi pokok yang diajarkan.
2) Pembelajaran dengan latihan soal sebaiknya didasarkan pada rumpun KD sehingga capaian kompetensi lebih terfokus.
3) Pilah dan kelompokkan butir soal yang akan digunakan dalam pembelajaran berdasarkan rumpun KD-nya.
4) Latihan soal tetap diarahkan pada capaian KD, BUKAN hanya upaya menyelesaikan dan menjawab soal.
5) Hindari pemahaman semu siswa dengan cara mengembangkan jawaban dari pertanyaan APA, BAGAIMANA, dan MENGAPA.


“School’s educational performance may be most directly affected by how the school is managed”. Dengan kata lain, kinerja pendidikan suatu sekolah secara langsung dipengaruhi oleh bagaimana sekolah itu dikelola. Tulis Ouchi dalam bukunya. Tujuh kunci menuju sukses menurut Ouchi sebenarnya tidak lain adalah penerapan konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di sekolah, bukan penerapan MBS dengan setengah hati, yang menerapkan fungsi-fungsi manajemen tertentu, yang dianggap masih bisa menguntungkan birokrat pendidikan. Contohnya, kepala sekolah tidak sepenuhnya transparan kepada komite sekolah untuk urusan subsidi yang yang anggarannya berasal pemerintah. Alasannya, komite sekolah hanya dapat bertanggung jawab untuk urusan dana yang berasal dari masyarakat. Ini merupakan bentuk pemasungan peran dan fungsi komite sekolah yang dilakukan olah birokrat pendidikan. Tujuh kunci menuju sukses menurut Ouchi adalah sebagai berikut:


Kunci 1: every principal is entrepreneur (setiap kepala sekolah adalah wirausahawan)
Entrepreneur atau wirausaha merupakan lawan dari birokrat, yang setiap hari hanya asik duduk di singgasana kekuasaannya untuk menanti perintah dari atasan dan menunggu laporan dari bawahannya. Birokrat melakukan pekerjaan sesuai dengan petunjuk dari atas, meski petunjuk itu sendiri merugikan para pelanggan. Wirausaha melakukan pekerjaan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Apa saja yang dilakukan oleh sang kepala sekolah yang wirausahawan? Dalam bukunya, Ouchi menghadirkan contoh seorang kepala sekolah bernama Dr. Cornelius, yang baru dua tahun menjadi kepala sekolah di Wesley School di negera bagian Houston. Disebutkan bahwa beliau termasuk dalam kategori seorang educational entrepreneur atau seorang wirausahawan pendidikan. Kepala sekolah ini mendengarkan setiap keluhan para pelanngannya. Kepala sekolah memimpin – bukan memaksa – dan menaruh harapan yang tinggi kepada guru, peserta didik, dan keluarganya. Beliau melakukan yang terbaik buat siswa, bukan hanya untuk mengikuti petunjuk yang diberikan kepadanya. Beliau melaksanakan tugasnya dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut: (1) menganalisis pelanggan, (2) merancang rencana yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, (3) menyusun jadwal kegiatan sesuai dengan rencana tersebut, dan (4) memilih bahan pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Dalam bukunya, Ouchi juga menjelaskan tentang sosok seorang kepala sekolah wirausahawan yang telah berhasil meningkatkan kualitas sekolah yang dikenal sebagai “the worst school in America” menjadi yang the best school. Nama sekolah itu adalah Goudy Elementary School. Kepala sekolah yang berhasil itu adalah Patrick Durkin (hal. 4). Karakteristik sosok kepala sekolah yang berhasil ini antara lain adalah: (1) tidak hanya mengikuti peraturan dari atasannya secara membabi buta, ia menjaga pusat perhatiannya kepada tujuan utama sekolahnya, yakni keberhasilan siswa; menurutnya, lebih mudah dan lebih baik untuk meminta maaf kepada atasannya setelah mengambil keputusan untuk sekolahnya, dibandingkan dengan cara meminta izian dahulu kepada atasan sebelum mengambil keputusan; (2) menaruh perhatian kepada keberhasilan siswa; (3) menaruh perhatian kepada peserta didik yang berasal dari keluarga yang kurang mampu; (4) mencintai sekolahnya; beliau mengetahui kondisi semua sudut yang ada di sekolahnya; beliau menyapa kepada semua gurunya dengan hangat; mengetahui sebagian besar nama-nama anak didiknya; sehingga membuat sekolahnya sebagai komunitas pembelajar (a community of learners), yang juga termasuk guru, peserta didik, dan keluarganya.
Kunci 2: every school control its own budget (setiap sekolah mengontrol anggarannya)
Soal uang biasanya akan menjadi faktor pemicu terjadinya saling curiga antara satu dengan yang lain, termasuk antara sekolah dengan pihak-pihak yang terkait. Masalah uang merupakan masalah yang sensitif yang dapat memicu terjadinya ketidakpercayaan antara orangtua dan masyarakat kepada sekolah. Pertanyaan tentang apakah fungsi manajemen keuangan juga termasuk yang di-MBS-kan? Tidak ada jawaban lain kecuali ya. Artinya, semua fungsi manajemen memang harus di-MBS-kan, yakni mulai dari perencanaannya, pelaksanaan, pengarahan, penganggaran, sampai dengan pelaporannya. Salah satu aspek yang krusial dalam manajemen adalah akuntabilitasnya. Ketika membuat proposal untuk memperoleh anggaran semua dapat dilaksanakan dengan baik. Juka ketiga anggaran itu telah diperolah, dan bahkan sampai dengan penggunaannya. Namun, ketika anggaran itu telah dilaksanakan, maka pertanggungjawabannya malah menjadi macet total aliyas tidak akuntabel. Proses penggunaan anggaran memang lebih mudah daripada mempertanggung-jawabkannya. Padahal, penggunaan anggaran secara terbuka akan menjadi kunci pembuka yang melahirkan kepercayaan kepada sekolah. Kalau sudah lahir kepercayaan, maka akan lahirlah kewibawaan yang diperoleh oleh sekolah tersebut.
Ada kutipan amat manis dan indah yang dapat dinukilkan dalam artikel ini untuk menggambarkan tentang betapa fair dan bersihnya proses penganggaran di sebuah sekolah yang dipimpin oleh kepala sekolah yang jujur:
Kutipan tersebut secara bebas dapat diterjemahkan sebagai berikut. Para guru tidak akan banyak cingcong, jika kepala sekolah telah menerapkan penyelenggaraan sekolah dengan sistem yang bersih. Jika masyarakat percaya bahwa sistem pengelolaan keuangan telah dilaksanakan dengan bersih, jika orangtua juga demikian, guru juga demikian, dan memang tidak ada uang yang dikelola dengan sembunyi-sembunyi, dalam arti tidak ada uang yang masuk kantong sendiri, maka sistem pengelolaan keuangan dapat dikatakan dapat dipertanggung-jawabkan secara akuntabel kepada publik.
Kunci 3: everyone is accountable for student performance and for budgets (setiap orang akuntabel terhadap kinerja peserta didik dan anggarannya)
Dalam pelaksanaan anggaran telah dinyatakan bahwa akuntabilitas menjadi salah satu aspek yang maha penting untuk dapat melahirkan kepercayaan kepada sekolah. Tetapi apakah soal akuntabilitas hanya berlaku dalam penggunaan anggaran pendidikan? Tidak! Pertanggunggugatan berlaku dalam semua pelaksanaan program dan keuangan, bahkan terhadap semua sentuhan yang diberikan kepada peserta didik oleh kepala sekolah dan gurunya di sekolah.
Akuntabilitas adalah sesederhana --- dan juga sesulit --- itulah. Sister Betty Smigla di Sekolah St. Mark Chicago memperoleh pelukan hangat setiap pagi sebagaimana anak-anak didiknya tiba di sekolah. Senyumannya yang lebar dan energinya yang sepenuh hati yang demikian kuat, tetapi tak seorang pun yang kehilangan kenyataan bahwa beliau tak terpisahkan (dengan anak semua anak didiknya).
Akuntabilitas meliputi tiga bentuk, meliputi: (1) performance accountability atau akuntabilitas kinerja, (2) compliance (anticorruption) accountability atau akuntabilitas antikorupsi, and (3) political accountability atau akuntabilitas dari aspek politik (hal.102). Akuntabilitas kinerja meliputi beberapa hal: (1) hasil belajar siswa, (2) kinerja kepala sekolah, (3) kinerja staf tata usaha sekolah, (4) kinerja kepala sekolah, dan (5) kinerja para gurunya. Dengan demikian, tidak seorang pun yang akan bisa bersembunyi dari tuntutan akuntabilitas ini.
Akuntabilitas komplin merupakan satu bentuk akuntabilitas yang dewasa ini cukup mendapatkan sorotan dari pihak-pihak yang berkepentingan. Untuk ini jangan sekali-kali sekolah terkena skandal yang memalukan gara-gara adanya pertanggunggugatan keuangan yang tidak jelas. Mengapa? Berpasang-pasang mata akan selalu mengamati dengan jeli jika terjadi penyalahgunaan uang.
Dalam era otonomi daerah, akuntabilitas politik kini menjadi sorotan yang tajam dari berbagai pihak. Janji-janji politik tentang pendidikan biasanya dapat mendongkrak perolehan suara calon cukup signifikan. Namun, kini rakyat telah cukup cerdas untuk membedakan mana janji-janji yang suci dan mana pula janji-janji yang palsu. Dalam hal ini, akuntabilitas politik akan menjadi salah satu tolok ukurnya.
Kunci 4: everyone delegates authority to those below atau setiap orang mendelegasi-kan kewenangannya kepada bawahannya
Seorang pemimpin dalam bidang pendidikan harus dapat memimpin dan dipimpin. Bahkan, seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat membangun proses regenerasi yang dapat menghasilkan pemimpin yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kualitas pemimpin periode sebelumnya. Dalam bukunya yang laris itu, Ouchi menyatakan yang diartikan secara bebas, kutipan tersebut menyatakan bahwa “pemimpin yang kuat adalah tidak takut dengan argumen atau situasi yang susah. Pemimpin yang kuat ingin mendengar tentang semua sisi alasan dan mempunyai percaya diri yang cukup untuk secara terbuka mengakui salah ketika benar-benar bersalah. Di dalam sebuah sekolah, kepercayaan itu diterjemahkan ke dalam kepemimpinan yang tidak lagi tersembunyi dari guru-guru yang berada di sekitar, kecuali mengundangnya untuk dapat berpartisipasi and mendelegasikan tentang pengambilan keputusan kepada bawahan. Atasan siap memberikan pendelegasian kepada bawahannya, dan bawahannya menerima tanggung jawab tersebut dengan penuh tanggung jawab. Dengan cara seperti itu setiap kita pegiat pendidikan adalah pemimpin yang siap dimintai pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan tentang apa-apa yang kita pimpin.
Kunci 5: there is a burning focus on student achievement atau difokuskan kepada hasil belajar siswa
Tidak ada sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba tanpa rencana dan usaha. Demikian juga dengan hasil belajar siswa. Tidak ada rencana dan usaha yang berhasil dengan baik tanpa ada fokus dalam rencana dan pelaksanaannya. Fokus terhadap hasil belajar peserta didik yang dimaksud adalah nilai rerata yang diperoleh peserta didik dalam ujian nasional. Keberhasilan akademis memang menjadi fokus kegiatan satuan pendidikan dan semua pemangku kepentingan di sekolah itu. Namun demikian, fokus keberhasilan dalam aspek nonakademis hendaknya juga menjadi perhatian bagi semua pihak. Dalam buku itu Ouchi juga menggambarkan dua dunia yang yang masing-masing harus mendapatkan perhatian.
Untuk selalu terfokus kepada hasil belajar peserta didik tersebut, sekolah harus memiliki data yang lengkap tentang semua prestasi peserta didiknya dalam berbagai bidang. Bahkan, prestasi itu pun biasanya selalu dibandingkan prestasi peserta didik dari satuan pendidikan yang lain. Strategi ini dikenal dengan sebutan benchmarking, baik secara intern maupun secara ekstern. Dalam hal ini, sekolah perlu memberikan reward (penghargaan dan ganjaran) bagi peserta didik --- bahkan gurunya --- yang telah berhasil mencapai prestasi yang membanggakan bagi peserta didik setiap tahun.
Kunci 6: every schools is a community of learners atau setiap sekolah merupakan komunitas pembelajar
Masyarakat sesungguhnya merupakan pemilik sejati lembaga pendidikan atau satuan pendidikan. Dengan demikian, keberadaan lembaga pendidikan sekolah menjadi bagian tak terpisahkan dari keberadaan masyarakatnya. Dalam hal ini orangtua siswa menjadi bagian dari masyarakat. Itulah sebabnya kemudian lembaga pendidikan sekolah ini harus memerankan diri sebagai satu institusi masyarakat belajar (learning community). Untuk menjadi institusi seperti itu, maka sekolah perlu melakukan tiga langkah sebagai berikut:
Pertama, mengadakan identifikasi kebutuhan dan keinginan warga masyarakat dan keluarga peserta didik. Dalam buku ini, ditegaskan satu konsep hubungan sinergis antara sekolah dengan masyarakat sebagai berikut.
“Jika Anda menginginkan satu sekolah yang sukses, pertama kali yang harus Anda lakukan adalah menganalisis situasi dan menemukan keinginan masyarakat, dan kemudian Anda harus memiliki keteguhan hati dan ketekunan untuk mengatasi berbagai hambatan untuk keluar dari masalah itu. Kuncinya, lebih dahulu, adalah orang tua bertahan pada pendiriannya, dan kepala sekolah dan para guru mengajak secara sungguh-sungguh. Apa yang dihasilkan adalah bukan konflik tetapi satu perjuangan kreatif yang menghasilkan dan keseluruhannya sebagai jalan baru untuk semua”.
Kedua, mengorganisasikan unit-unit organisasi di lingkungan sekolah dan mampu bekerjasama dengan masyarakat. Di sekolah ini, semua siswa merasa sebagai rumahnya sendiri, meski mereka berasal dari unit-unit yang berbeda-beda, misalnya untuk Sekolah Menengah Kejuruan, mereka ada yang berasal dari jurusan teknologi informasi, jurusan mesin, otomotif, dan jurusan lainnya. Di Sekolah Menengah Atas, mereka berasal dari jurusan IPA, IPS, atau juga Bahasa. Demikian juga keberadaan unit-unit penunjang, seperti perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya. Semua unit melaksanakan tugasnya masing-masing untuk mendukung pencapaian visi dan misi sekolah.
Ketiga, membangun satu komunitas guru yang melaksanakan fungsinya bukan saja sebagai guru tetapi juga pendidik. The most important thing of all --- how the teachers teach (hal. 169). Mereka mengajar dengan menggunakan paradigma baru pembelajaran. Problem-based learning (PBL), Student Active Learning (SAL), Joyful Active Learning (JAL), atau juga Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM). Penedekatan pembelajaran tersebut harus diakrabi oleh para pendidik di sekolahnya, dan berusaha untuk mengembangkannya.


Kunci 7: families have real choices among a variety of unique schools atau keluarga mempunyai pilihan nyata terhadap sekolah-sekolah yang memiliki keunikan yang beraneka ragam.
Semua kabupatan/kota kini telah diarahkan agar mulai mengembangkan model-model sekolah, mulai dari yang berstandar internasional sampai dengan yang berstandar lokal. Sebagai contoh, Sekolah berstandar internasional (SBI) --- yang karena satu dan lain hal dipaksa hadir ---, mampu menampung anak-anak berbakat, baik anak-anak yang berasal dari keluarga mampu maupun yang tidak mampu. Sekolah ini mementingkan kualitas akademis. Sudah tentu, perlu mengembangkan model sekolah yang unik yang mementikan kualitas nonakademis. Ada sekolah standar nasional (SSN) dan sekolah swasta yang kualitasnya memenuhi standar nasional. Ada sekolah yang sepenuhnya didanai dari anggaran pemerintah untuk menampung anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu. Di sekolah ini siswa seharusnya memang tidak akan dipungut biaya apa pun, karena sekolah ini dibangun sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dalam rangka pelaksanaan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun.
Akhir Kata
Keputusan untuk menjadi sekolah yang sukses atau sekolah yang gagal terletak pada banyak pihak. Semua pemangku kepentingan pendidikan (educational stakeholders) akan menjadi komponen yang paling menentukan kesuksesan sekolah. Dua kata kunci menjadi faktor utamanya, yakni memiliki kemauan dan kemampuan untuk berubah, mencoba menerapkan tujuh kunci keberhasilan tersebut. Insyaallah.

Mungkin judul diatas, bisa menjadi satu kebenaran akan tetapi bisa jadi judul diatas adalah isapan jempol belaka, masa depan sukses sudah barang tentu akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan salah satu faktor penentu disini adalah bagaimana kita waktu belajar (baca sekolah), mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga ke jenjang Perguruan Tinggi, pernahkan kita meng-evaluasi hasil belajar kita sendiri ?, pernahkan kita menentukan target ketika kita masih sekolah dulu?. Hal yang jarang bahkan mungkin tidak pernah kita lakukan, sehingga hasil belajar kita tidak bisa optimal. Yang ending-nya dengan hasil belajar yang minim akan menyulitkan kita untuk memperoleh kesempatan kerja yang lebih luas, karena dinegeri ini untuk bisa bekerja ditempat yang nyaman, enak beragam fasilitas akan ditentukan dari nilai-nilai kita sewaktu belajar dulu..??, inilah yang dimaksudkan bahwa Sukses Belajar Adalah Jaminan Masa Depan. Berdasarkan pada hal tersebut, akan kita coba untuk share disini bagaimana trik dan tips belajar yang sukses tersebut.
Perlu kita tahu bahwa setiap manusia memiliki WAKTU yang sama, 12 bulan dalam setahun; 365 hari dalam setahun, 24 jam dalam sehari; 60 menit dalam satu jam, lalu mengapa kita bisa memiliki prestasi yang berbeda satu dengan yang lainnya.??.
Hal ini terjadi karena satu hal, WAKTU yang ada untuk kita tidak di-manage dengan baik, secara tidak sadar kita telah membuang waktu itu dengan percuma, menggunakan waktu dengan tidak maksimal. Padahal waktu adalah sesuatu yang begitu berharga. Setelah kita mampu memanage waktu dengan baik, baca di 3 (Tiga) Kunci Sukses Kuliah. Maka langkah selanjutnya adalah bagaimana kita menentukan pola belajar tentunya setiap orang memiliki cara dan metode belajar yang berbeda-beda, inilah yang akan menentukan prestasi belajar kita. Terkadang ada yang bisa memahami materi hanya dengan mendengar saja, tidak sedikit yang memerlukan kemandirian untuk mencoba soal dan latihan, namun disisi lain ada pula yang mengandalkan daya ingat saja.
Jika anda suka belajar dengan Cara/Konsep Visual (Melihat) , maka perhatikan dan lakukan hal-hal berikut ini :
1. Gunakan gambar, grafik atau bahkan peta;
2. Gambarkan (visualkan) bahan belajar dalam benak anda;
3. Uraikan dengan bahasa anda, materi dan bahan belajar;
4. Berikan warna, garis atau tanda-tanda khusus pada materi belajar;
Apabila anda suka belajar dengan Cara Auditori (Mendengar), maka hal yang perlu kita lakukan adalah :
1. Dengarkan dengan baik penjelasan materi oleh guru/dosen/pemateri dan buat catatan kecil;
2. Terangkan dengan lisan materi tersebut pada teman; (terangkan kembali dengan bahasa sendiri);
3. Gunakan nada-nada dan lagu-lagu untuk membantu mengingat materi.
Se-andainya anda menyukai belajar dengan Cara Kinestik (Menulis atau Merangkai), maka hal yang mesti kita perhatikan adalah :
1. Optimalkan anggota tubuh kita untuk bisa menerima informasi dan saling komunikasikan, telinga, mata tangan dan pikiran (fokus);
2. Memperbanyak latihan-latihan soal;
3. Ingat dan tuliskan point-point penting.
Disisi lain terkadang kita suka belajar bareng (kelompok) akan tetapi ada juga yang suka belajar mandiri (sendiri), dan kedua metode belajar ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan untuk bisa memperoleh hasil belajar yang maksimal, kita harus bisa menyikapi beberapa hal ketika kita belajar berkelompok dan ketika kita belajar sendiri.
Jika kita ingin belajar berkelompok, maka langkah awal yang harus kita perhatikan adalah :
1. Pilih dan ajak teman yang cocok dengan kita dan sebaliknya;
2. Saling share catatan, lihat bandingkan dan lengkapi satu sama lainnya;
3. Tukar informasi dan metode pengerjaan soal dan bukan hanya jawaban dari soal tersebut;
4. Ada penjadualan yang jelas kapan dan dimana belajar kelompok dilaksanakan.
Demikian halnya jika kita ingin belajar sendiri, maka ada beberapa hal yang harus kita lakukan, antara lain adalah :
1. Cari literatur sebanyak mungkin, baik materi maupun contoh soal;
2. Perlu tempat yang tenang, karena akan lebih konsentrasi jika suasana tenang dan damai;
3. Ajak rekan, teman untuk berdiskusi setelah kita merasa paham dengan materi; akan lebih baik teman diskusi mereka yang memiliki pemahaman lebih tinggi dari kita.
Dari uraian tersebut diatas, satu hal yang harus benar-benar kita camkan, bahwa BELAJAR ITU BUKAN MEMBACA, TETAPI MEMAHAMI DAN MENGERTI. Dengan demikian membaca hanya salah satu cara kita belajar saja. Sebenarnya belajar yang baik dan benar adalah “dengan melakukan survey (bisa menterjemahkan dengan bahasa kita sendiri akan materi yang kita pelajari, dengan mengumpulkan bahan dari berbagai sumber); dengan membuat beberapa pertanyaan terkait dengan materi yang kita pelajari, cari jawaban dengan MEMBACA catatan dan literatur yang ada; dengan menceritakan kembali apa yang sudah kita pelajari; dengan membuat catatan-catatan terhadap hasil belajar kita.


9 TIPS KREATIF SUKSES UJIAN AKHIR SEMESTER
________________________________________
Ujian akhir semester merupakan evaluasi bagi para mahasiswa untuk mengetahui seberapa jauh kemampuannya dalam menyerap pelajaran pada suatu mata kuliah.
Saya yakin anda semua ingin sekali mendapat nilai A untuk setiap mata kuliah yang anda ikuti.
Perlu diketahui bahwa dari tahun ke tahun, soal ujian memiliki tipe soal yang mirip dan hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Berikut ini, beberapa tips dan langkah yang bisa ditempuh dalam menghadapi ujian tersebut :

1. Ikuti petunjuk Dosen. Dosen mestinya lebih tahu dan berpengalaman mengenai soal-soal yang sering muncul. Kerjakan soal yang diberikan oleh Dosen Anda, jika tidak bisa jangan segan untuk bertanya. Dan patuhilah saran-saran Dosen Anda.

2. Mencari dan mengerjakan soal-soal ujian tahun sebelumnya. Karena dengan mengerjakan soal-soal ujian sebelumnya akan menambah wawasan berbagai tipe soal dan materi mana yang sering muncul.

3. Ikuti belajar kelompok. Banyak sekali manfaat yang diperolah dari belajar kelompok. Diantara manfaat belejar kelompok, antara lain kita bisa saling tukar ilmu. Yang sudah paham, menularkannya ilmunya kepada yang belum paham. Bisa saling mengisi kekurangan. Biasanya penjelasan yang diberikan oleh teman sendiri lebih mudah dipahami. Selain itu, belajar kelompok memacu semangat belajar. Tentu Anda akan merasa malu bila hanya diam saja tanpa kontribusi. Rasa malu inilah yang mendorong Anda untuk membaca, sehingga saat belajar kelompok, Anda siap menularkan ilmu kepada teman-teman yang lain. Belajar kelompok akan efektif jika pesertanya tidak terlalu banyak. Berdasar pengalaman penulis, belajar kelompok akan lebih efektif dengan jujmlah peserta 5-10 orang. Terlalu sedikit anggota, mengurangi semangat, terlalu banyak bisa ramai.

4. Ciptakan suasana nyaman saat belajar.Seseorang akan memiliki ingatan yang lebih tajam ketika dalam kondisi dan situasi yang sama. Misalnya kita belajar ketika hujan, maka pada waktu hujan kita akan teringat dengan kejadian tersebut. Ketika kita belajar sambil duduk, maka akan dapat menggali ingatan ketika duduk.

5. Masuki ruangan ujian dengan penuh optimis.

6. Pacu semangat belajar. Semangat sangat penting dalam belajar. Sebesar apapun rintangan, bila semangat akan terasa ringan. Diantara yang dapat memacu semangat belajar misalnya, tentukan tujuan akhir Anda belajar. Jadikan tujuan tersebut sebagai pemacu semangat. Misal : saya ingin masuk kedokteran, saya harus belajar lebih giat!!

7. Sering mengulang-ulang. Seperti kata pepatah, bisa karena biasa. Semakin kemampuan dilatih, semakin meningkatlah kemampuan tersebut. Ulang-ulang lah materi pelajaran, terutama yang Anda anggap masih belum menguasai.

8. Berdoa. Setelah berusaha dengan keras, langkah yang tidak boleh terlewatkan adalah berdoa. Bahkan berdoa dilakukan sebelum Anda memulai segala sesuatu untuk meminta pertolongan Alloh subhanahu wataala.9

9. Sabar dan tawakal. Langkah terakhir adalah bersabar dan tawakal. Serahkan semua pada yang mencipta. Dan salah satu kesabaran adalah tidak mencontek ketika ujian berlangsung. Hindari berbuat curang dan tidak diridhoi oleh Allah. Demikian beberapa tips, semoga bermanfaat. Semoga sukses.


IP bukanlah segala-galanya, namun segala-galanya bisa berasal dari IP.


KIAT SUKSES SNMPTN 2009
Ujian Nasional sudah usai nih….., sebagai follow up nya tentunya siswa siswa yang sudah menyelesaikan UN nya udah mulai ancang-ancang untuk memilih bakal kemana setelah ini. Salah satu proyek besarnya adalah menembus PTN favorit donk….., wah aku ada kutipan nih yang barangkali akan berguna bagi calon peserta SNMPTN untuk bisa memuluskan proyek besar itu.
Ketatnya persaingan itu harus dipahami peserta SNMPTN. Tidak dapat disangkal, sampai saat ini-meski PTS bermutu makin banyak jumlahnya-secara umum PTN tetap menjadi pilihan utama sebagian besar lulusan SLTA/SMU, utamanya jika dikaitkan dengan pertimbangan kualitas dan biaya. Karena itu, agar dapat “melenggang” ke PTN pilihan, seyogianya peserta SNMPTN menyiapkan kiat jitu agar mampu meraih peluang yang memang sulit diperoleh atau diciptakan.
Ada beberapa kiat jitu yang dapat diterapkan untuk menembus SNMPTN. Kiat itu dikaitkan dengan pertimbangan minat/bakat dan kemampuan peserta, kualitas sekolah, dan nilai pilihan (jurusan/fakultas) yang kualitasnya berlainan salah satu yang cukup berpengaruh adalah minat dan bakat peserta SNMPTN itu sendiri.
Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Peserta SNMPTN yang memiliki minat besar terhadap bidang politik, misalnya, akan pas jika memilih salah satu jurusan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Bakat adalah dasar yang dapat berupa kepandaian, sifat atau pembawaan seseorang yang dibawa sejak lahir. Banyak siswa SLTA/SMU yang sejak awal sudah menunjukkan bakat tertentu. Karena itu, sebaiknya peserta SNMPTN mempertimbangkan minat dan bakat yang dimilikinya. Minat yang bersinergi dengan bakat akan merupakan perpaduan yang elegan untuk sebuah pencapaian suatu keinginan.
Namun, pada era seperti sekarang sebaiknya minat atau bakat itu diselaraskan dengan prospek pilihan dan orientasi pasar ke depan. Tidak jarang, semua itu harus direlevankan dengan biaya, kemampuan orangtua, masa studi, dan lainnya. Tentu amat baik jika sebelum menentukan pilihan, peserta SNMPTN memiliki proyeksi kebutuhan tenaga saat ia lulus PT. Pendeknya, minat dan bakat harus dilihat secara realistis dengan melihat kenyataan kini dan masa depan.
Amat baik pula jika ketika menentukan suatu pilihan, peserta SNMPTN telah memiliki “bayangan” tentang apa yang dapat diperoleh dari pilihannya itu, dan dapat diarahkan ke mana bekal yang nanti dimiliki setelah ia lulus.
Apa yang diperlukan?
Perlukah mengikuti bimbingan belajar ? Jawabannya bisa perlu bisa tidak. Perlu karena pada bimbingan tes siswa dapat belajar secara pasif (mendengar dan melihat saja, bandingkan dengan belajar sendiri yang menuntut aktivitas dan konsentrasi), dapat mengenali calon saingannya (siswa bimbingan biasanya berasal dari berbagai sekolah), dapat melatih kecepatan dan kebiasaan mengerjakan soal (oleh tentor biasanya diberi trik-trik menjawab soal secara cepat untuk soal-soal SNMPTN sebelumnya atau soal yang setipe dengan soal SNMPTN), dapat segera mendapatkan solusi jika ada persoalan (bertanya kepada tentor). Namun, bimbingan tes tidak menjadi keharusan bagi siswa yang aktif belajar, punya kemandirian, dan kepercayaan diri.
Yang sebenarnya diperlukan peserta SNMPTN tentu saja tidak hanya sekadar N1(nilai kemampuan peserta+kualitas sekolah) yang bagus dan perbandingan antara N1 dan N2(nilai pilihan(fakultas/jurusan+ PTN)nya yang tepat, ia juga harus memiliki kesiapan mental dan psikologis. Yang diperlukan untuk mengerjakan soal secara tepat dan cepat bukan sekadar kecerdasan atau kepandaian, tetapi juga kesiapan mental dan psikologis, ketenangan dan kematangan emosional serta kemampuan mengalokasikan waktu dan pikiran untuk “membereskan” semua soal.
Tentu saja peserta UMPTN juga tidak boleh hanya menghitung-hitung kans tanpa menyiapkan diri untuk menghadapi ujian. Tidak boleh dilupakan, kadang-kadang faktor nasib ikut berperan. Untuk itu, sebaiknya peserta UMTPN menyiapkan diri secara baik, menentukan pilihan secara tepat, dan selalu berdoa serta mendekatkan diri kepada Yang Maha Memberi agar nasib baik berpihak kepadanya.
TUJUH KIAT SUKSES
Orang sukses adalah orang yang terus mencoba, meskipun telah mengalami banyak kegagalan. Ia memandang kehidupan sebagai peluang untuk mencapai kesuksesan. Itulah kira-kira kesimpulan dari penelitian selama 40 tahun terhadap orang-orang sukses. Yang dicoba ditemukan dari mereka adalah bagaimana dan mengapa mereka tergerak untuk menjadi teratas di bidang masing-masing, dari olah raga, pendidikan, hingga pasar modal.
Apa sebenarnya yang mereka ketahui dan lakukan untuk menjadi sukses?
Berikut ada tujuh hal yang dilakukan mereka dalam meraih sukses:
1. Orang sukses mau mengambil risiko. Mereka berupaya untuk mencapai target, melakukan penghematan, membangun relasi dengan banyak orang, dan gesit mencoba sesuatu yang baru guna mengikuti perkembangan zaman.

David C. McClelland, seorang guru besar yang mendalami perjalanan orang-orang sukses serta telah melakukan perjalanan ke banyak negara dan melatih pengusaha kecil, menyatakan cara menjadi pengusaha kecil sukses adalah dengan menjadi pengambil risiko moderat; yang mau terus mengambil risiko untuk meraih sukses.
2. Orang sukses percaya diri dan merasakan bahwa mereka berbuat sesuatu untuk dunia. Mereka memandang sebuah dunia yang besar dan ingin memainkan peranan penting di dalamnya. Mereka tetap bekerja sesuai keterampilan mereka, sambil tetap menyadari bahwa keterampilan inti memberi nilai kepada keterampilan lainnya. Mereka juga sadar, karya terbaik akan menghasilkan kompensasi bagi mereka.
3. Orang sukses menikmati apa yang sedang mereka lakukan. Mereka mampu melihat pekerjaan sebagai kesenangan; mereka memilih bekerja di mana mereka dapat unggul. Orang sukses menyukai tantangan; mereka menikmati pencapaian puncak permainan mereka, apakah di pekerjaan, lapangan tenis atau lapangan golf.
4. Orang sukses adalah pelajar seumur hidup. Mereka menyadari, pendidikan tak pernah berakhir tapi dimulai di setiap tingkatan kehidupan dan terus berlanjut hingga akhir kehidupan. Pendidikan tidak terbatas di ruang kelas; artinya mencoba ide baru, membaca buku, surat kabar, majalah, dan menggunakan Internet merupakan bentuk pendidikan pula. Karena itu, tetaplah mengalir sesuai perubahan ketertarikan dan kemampuan Anda, dan nikmati perubahan. Ini akan membantu Anda tumbuh dan merasakan lebih percaya diri.
5. Orang sukses berpandangan positif terhadap apa yang dapat mereka kerjakan, dan ini meluas pada hal-hal lain. Mereka percaya gelas itu setengah penuh dan bukan setengah kosong. Mereka menanamkan semangat pada diri sendiri dan dapat membayangkan diri bagaimana mereka berhasil menyelesaikan suatu tugas sulit atau mencapai penghargaan tertinggi. Orang sukses berbuat bagaikan pelatih bagi orang lain, dengan menyuguhkan pesan-pesan positif dalam kehidupan sehari-hari. Mereka senang melihat orang lain membuat tonggak sejarah dalam kehidupan mereka.
6. Orang sukses punya banyak cara untuk memotivasi diri sendiri sehingga dapat terus berkarya lebih baik dari yang lain. Ada yang dengan cara melakukan beberapa pekerjaan setiap hari pada bidang berbeda. Seorang pria setengah baya memotivasi dirinya sendiri dengan mencoba mendapatkan lebih banyak uang daripada kakaknya. Seorang wanita berusia 29 tahun menjadi perawat top untuk menunjukkan kepada bekas gurunya bahwa dia memiliki keterampilan dan kecerdasan memadai untuk mencapai profesi itu.
7. Orang sukses menyelesaikan tugas tidak dengan setengah-setengah, dan mereka menggunakan cara kreatif dalam meraih sukses. Meski mungkin membutuhkan waktu lebih lama, mereka akhirnya melampaui garis finis. Mereka manfaatkan waktu dengan baik dalam mensinergikan kemampuan fisik dan mental untuk mencapai sukses.
Rasanya, Anda bisa juga mencoba. Siapa tahu Anda pun mampu mengikuti jejak mereka. (WWM/William J. Bond/Gde)
10 Tips Sukses Dalam Kehidupan
Sepuluh tahun yang lalu, kalau saya ditanya apakah tip sukses saya, mungkin saya tidak bisa menjawab. Sekarang, sukses bagi saya bukanlah ketika buku saya menjadi best-seller atau ketika menerima pujian untuk artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal terkemuka di Inggris Raya. Sukses bukan pula ketika saya dan suami berhasil juga membeli rumah di San Francisco Bay Area dengan keringat sendiri setelah hampir sepuluh tahun merantau di Negeri Paman Sam.
Sukses bagi saya adalah mindset. Sukses adalah saya; saya adalah sukses. Sukses bukan tujuan, bukan pula perjalanan. Success is about being dan becoming.
Berani dan overconfident kedengarannya? Mungkin, yang jelas ribuan bahkan jutaan manusia “sukses” di dunia alias manusia bermental juara mempunyai mindset seperti ini.
Apakah Anda perlu menjadi juara tenis tingkat Wimbledon atau juara golf profesional di PGA Pebble Beach untuk disebut “sukses”? Apakah Anda perlu mengendarai Corvette dan Lexus SUV hybrid? Jelas tidak. Seorang bermental juara alias bermindset “orang sukses” bisa jadi hanyalah seorang salesman saja.
Ambillah contoh Bill Porter, seorang salesman door-to-door dari Portland, Oregon yang terlahir dengan cerebral palsy. Ia berjalan kaki setidaknya 10 mil perhari selama 40 tahun dengan tertatih-tatih setiap hari tanpa mengeluh. Hebatnya, karena tubuhnya bagian kiri tidak bekerja sebagaimana orang normal, ia sebenarnya sangat sulit untuk berjalan tegak dan berbicara dengan jelas. (Baca www.billporter.com, film “Door to Door” dan buku
berjudul “Ten Things I Learned from Bill Porter” oleh Shelly Brady.) Dengan penghasilan pas-pasan dari seorang salesman rumah ke rumah, jelas di mata oang awam ia tidaklah termasuk kategori “sukses secara finansial.”
Namun, bagi saya, Bill Porter adalah salah satu orang paling sukses di dunia yang amat sangat saya kagumi. Salah satu cita-cita saya adalah bertemu muka dengan beliau suatu hari.
Nah, lantas apa resep 10 tip sukses ala Jennie?
*Satu*, bersyukurlah atas hari ini. “Just to be alive is a grand thing,” kata Agatha Christie, salah satu novelis detektif terkemuka. Jauhkanlah
perasaan depresi dan sedih tanpa juntrungan. Jalani setiap hari dengan hati penuh syukur. Ingatlah akan Bill Porter. Kalau dia bisa jadi seorang
salesman berhasil, apapun yang Anda inginkan sebenarnya pasti bisa tercapai.

*Dua*, belajarlah seakan-akan Anda akan hidup selamanya, hiduplah seakan-akan Anda akan mati besok. Mohandas Gandhi pernah berkata demikian, “Live as if you were to die tomorrow, learn as if you were to live forever.” Belajar terus, upgrade diri terus dengan berbagai cara baik yang memerlukan effort maupun effortlessly.
*Tiga*, setiap ketrampilan pasti ada penggunanya. Ini saya dapat dari salah satu sahabat saya seorang wanita blonda dari San Diego. Sahabat saya Crystal ini pernah membesarkah hati saya, “There are all kinds of writers, there are all kinds of readers.” Ketika saya down karena merasa incompetent bertarung dengan penulis-penulis lokal di sini, Crystal mengingatkan bahwa setiap jenis penulis pasti ada pembacanya (niche). Find your niche, so you find your place in the world.

*Empat*, bukalah jalan sendiri, orisinil. Ralph Waldo Emerson once said, “Do not go where the path may lead, go instead where there is no path and leave a trail.”
*Lima*, belajar mencintai apa yang Anda punyai, bukan berangan-angan akan apa yang Anda tidak miliki. Use whatever you have at hand, impian hanya akan menjadi nyata kalau Anda menggunakan instrumen yang kasat mata saat ini juga.
*Enam*, lihat apa yang kelihatan dan lihat apa yang belum kelihatan. Gunakan visi dan misi untuk mengenal apa yang Anda tuju. Seringkali, apa yang belum kelihatan adalah blue print untuk sukses Anda. Begitu kelihatan, ia akan menjadi semacam de ja vu.
*Tujuh*, telan kepahitan hidup dan bersiap-siaplah dalam menyongsong hari baru. Setiap hari adalah hari baru. Bangunlah tiap pagi dengan hati yang curious akan apa yang akan Anda alami hari itu. Be excited, be courageous to start the day.
*Delapan,* semakin banyak Anda memberi, semakin banyak Anda akan menerima. The more you give, the more you get in return. Dalam marketing, ini mungkin disebut sebagai taktik public relations atau publicity. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, ini juga berlaku tanpa diselipi dengan iming-iming tertentu. Saya sendiri sudah membuktikannya. Semakin banyak kita memberi (dalam arti luas, tidak terbatas uang dan materi), semakin besar penghargaan dan berkat yang kita terima.
*Sembilan*, jadilah mentor diri sendiri. What would Oprah do? Itu yang saya pakai sebagai ukuran. Saya tidak memilih Nabi atau pembesar negara, namun seorang wanita berkulit berwarna yang telah membalikkan nasibnya sendiri menjadi salah satu orang berpengaruh di dunia.
*Sepuluh*, saya eksis dengan maupun tanpa tubuh saya. Setidak-tidaknya sekali sehari, saya mengingatkan diri sendiri bahwa hidup ini bukanlah untuk selamanya. Maka berbuatlah terbaik pada saat ini juga. Jangan tunggu-tunggu lagi. “Just do it,” kata Cher di Farewell Concertnya beberapa tahun yang lampau. I do my best every chance I have. Berbuatlah terbaik di setiapkesempatan, karena itu mungkin yang terakhir.
Ingatlah sukses bukanlah tujuan, bukan pula perjalanan. Sukses adalah mindset. Bukan hanya cogito er go sum (saya berpikir maka saya ada), namun sum ego prosperitas (sukses adalah saya).
MENGGALI KIAT SUKSES BELAJAR

TUGAS pokok seorang pelajar adalah belajar. Dengan belajar, siswa akan memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan, pengalaman dan pemahaman tentang suatu ilmu. Dalam belajar adakalanya siswa susah payah membaca buku, namun hasilnya kurang maksimal. Di sisi lain ada siswa yang tampaknya santai tetapi justru mendapat hasil yang memuaskan.
Faktor penentu keberhasilan siswa dalam belajar cukup banyak. Meski demikian, dapat dikategorikan menjadi dua hal yakni faktor internal dan eksternal siswa. Faktor internal berkaitan dengan diri pribadi siswa yang bersangkutan sedang faktor eksternal meliputi beberapa hal antara lain lingkungan belajar, sarana prasarana, dan pembimbingan dari pihak-pihak yang terkait dengan kehidupan siswa baik orangtua, guru, teman sebaya atau masyarakat secara luas.
Faktor internal siswa memiliki pengaruh yang mendasar bagi sukses tidaknya belajar. Hal ini berkaitan dengan bakat, minat dan cita-cita yang akan digapai siswa yang bersangkutan. Bagi siswa yang berbakat dengan kemampuannya akan mudah memahami sesuatu secara cepat. Potensi ini akan melejit maju bila didukung unsur minat yang kuat untuk menguasai suatu ilmu. Siswa yang berminat akan belajar keras tanpa mengenal lelah. Mereka akan disiplin, bersemangat, penuh konsentrasi dan memiliki kesungguhan hati dalam belajar. Menurut hemat penulis unsur minat adalah yang paling dominan. Siswa yang berminat akan berjuang tanpa mengenal lelah, sebagaimana mereka mampu menguasai ilmu yang dipelajari.
Minat siswa akan dapat lancar bila terdukung oleh kesehatan pribadi siswa dan suasana batin siswa yang bersangkutan. Sering dijumpai siswa penuh enerjik (sehat), penuh optimisme (memiliki cita-cita) dan mereka bergairah dalam belajar. Berbahagialah siswa yang memiliki talenta lebih sekaligus terdukung oleh suasana batin yang menyenangkan. Berbeda siswa yang kurang beruntung, bakat rendah, minat lemah apalagi tidak terdukung oleh kondisi kesehatan prima dan suasana batin sedih.
Faktor eksternal, khususnya lingkungan keluarga juga sangat menentukan kesuksesan belajar anak. Siswa yang berasal dari keluarga broken home, biasanya akan lemah semangat dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu siswa akan tampil beda, mencari perhatian teman dan guru di sekolah. Tampilannya tidak mencerminkan pribadi siswa yang sesungguhnya. Mereka sebenarnya ingin protes dan menentang dengan lingkungannya. Siswa tipe ini sangat membutuhkan perhatian baik dari orangtua atau lingkungan dimana anak tinggal.
Sekolah sebenarnya kelanjutan suasana kehidupan siswa di keluarganya. Hampir dapat dipastikan, siswa yang berasal dari keluarga yang memperhatikan pendidikan pengaturannya akan lebih mudah dan lebih bergairah dalam belajar. Siswa yang nakal atau aneh, biasanya berasal dari lingkungan yang mayoritas mengecewakan pribadi siswa. Di sekolah peran guru akan menentukan corak siswa dalam belajar. Guru yang disenangi, berwibawa dan menarik perhatian siswa akan lebih mudah mengarahkan siswa daripada guru yang tidak simpatik dan dibenci siswa.
Menyadari peran guru yang cukup besar pengaruhnya dalam belajar, maka sangat bijaksana bila guru selalu memperhatikan siswa dan memberikan pembimbingan secara maksimal. Sebagai orangtua kedua di sekolah, guru seharusnya mampu membaca suasana batin siswa yang diajarnya. Guru yang acuh tak acuh, yang penting mengajar tanpa memperhatikan psikologis siswa tidak akan memaksimalkan potensi siswa dalam belajar.
Kiat Sukses
Belajar merupakan proses panjang dan memerlukan ketekunan. Maka langkah awal siswa harus memiliki cita-cita. Siswa yang memiliki harapan (cita-cita) tinggi sudah dapat dipastikan, siswa akan serius penuh konsentrasi dalam memahami ilmu yang diberikan guru. Mereka tidak akan puas dan selalu berusaha mengembangkan dirinya. Langkah kedua siswa harus mau belajar secara teratur. Pengaturan waktu sangat penting, baik dalam mengikuti pelajaran atau mengulang pelajaran. Siswa yang taat waktu, sudah dipastikan memiliki disiplin yang tinggi, kapan ia belajar, kapan mengerjakan tugas atau kapan mereka istirahat.
Langkah berikutnya, siswa harus semangat dan kerja keras. Disiplin yang tinggi ditambah semangat tanpa mengenal lelah akan memiliki peran penting dalam belajar. Banyak siswa yang tidak memiliki unsur ini, akibatnya mereka belajar asal jalan dan yang penting asal lulus seperti teman kebanyakan.
Jiwa semangat yang membaja didukung konsentrasi yang mantap, siswa akan mudah memahami suatu ilmu. Dalam belajar diperlukan konsentrasi dalam perwujudan pemusatan perhatian pada yang dipelajari. Banyak siswa yang tampaknya belajar, namun karena belajarnya di depan TV dan main Hp, maka hasilnya tidak akan gemilang. Konsentrasi berkait erat dengan sikap senang tidaknya pada pelajaran, urusan pribadi siswa, gangguan lingkungan dan gangguan kesehatan. Siswa yang hidup di tengah-tengah keluarga yang ramai, sering cekcok, lingkungan kumuh tentunya akan beda dengan siswa yang hidup di lingkungan yang aman, tenteram dan mendukung siswa dalam belajar.
Faktor di atas akan melaju dengan baik bila siswa terdukung dengan sarana prasarana belajar. Alangkah bahagianya siswa yang memiliki cita-cita tinggi, bersemangat, disiplin dan terdukung oleh sarana memadai serta memiliki motivasi kuat baik dari diri siswa maupun lingkungannya. Sudah dapat diyakini siswa yang demikian akan memiliki peluang besar dalam belajar dan menggapai cita-citanya. Amiin!! (*/ida)]



Artikel:
KIAT SUKSES MENGHADAPI MASALAH

Judul: KIAT SUKSES MENGHADAPI MASALAH
Bahan ini cocok untuk Informasi / Pendidikan Umum bagian PENELITIAN / RESEARCH.
Nama & E-mail (Penulis): AHMAD SUWONDO
Saya Pengamat di Tangerang
Topik: BEBERAPA LANGKAH JITU MENGHADAPI MASALAH
Tanggal: 12 Maret 2008
KIAT SUKSES MENGHADAPI MASALAH

Oleh: AHMAD SUWONDO

Ibarat makanan, masalah merupakan santapan setiap hari. Ibarat perjalanan, masalah adalah waktu yang berjalan. Ibarat buku, masalah merupakan apa yang ditulis atau tertuang didalamnya. Besar atau kecil masalah selalu mengikuti setiap aktifitas atau pekerjaan yang dilakukan. Mau atau tidak mau, anda dituntut untuk menyelesaikannya dengan cepat.

Setiap denyut nadi, setiap hirupan nafas, setiap kerlipan mata, setiap langkah, setiap waktu, dan setiap aktifitas, semua itu mengandung masalah. Dapat dikatakan bahwa setiap jantung yang berdetak, maka masalah akan selalu ada. Jantung juga akan menjadi masalah kalau berhenti berdetak. Benar, bukan... ?

Masalah timbul karena beberapa faktor. Tetapi pada dasarnya dapat diringkas dalam dua cakupan besar. Yang pertama adalah faktor internal, yaitu: masalah yang timbul disebabkan karena pengaruh dalam diri sendiri. Misalnya: self- human error, salah mengerti, tidak paham terhadap pekerjaan, dan lain sebagainya. Sedangkan yang kedua adalah faktor eksternal, yaitu: masalah yang timbul disebabkan karena pengaruh dari luar diri. Misalnya: sabotase, lingkup tanggung-jawab yang terlalu besar, keadaan alam yang berubah-ubah, dan lain sebagainya.

Ketika anda menghadapi masalah, apa yang akan anda lakukan untuk menyelesaikannya? Dengan cara dan teknik apa yang membantu anda menyelesaikan masalah tersebut? Apakah anda menyelesaikan masalah dengan cepat atau lambat, berapa waktu anda melakukannya? Apakah anda memiliki sifat "gentleman", canggung, atau malah lari dari setiap masalah yang dihadapi? Adakah tips yang efektif untuk menghadapi setiap masalah dengan hasil yang cemerlang?

Kalau diuraikan semuanya, mungkin akan menjadi luas bahasan ini. Tetapi karena keterbatasan tempat dan sumber informasi, maka dapat diringkas dalam satu hal yang lebih padat, yaitu: menghadapi masalah dengan "PKB+T". Tips ini mudah-mudahan dapat berguna bagi anda. Adapun bahasannya adalah sebagai berikut:

1.Pastikan Mental Anda Telah Siap

Seberapa besar dan hebatnya permasalahan yang anda hadapi, hal paling utama adalah mempersiapkan mental terlebih dahulu. Setiap orang memiliki tingkatan mental yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sering-seringlah mengasah mental anda dengan berbagai latihan mental.

Kuatkan dengan sadar kepada bathin anda bahwa setiap masalah harus diselesaikan dengan tuntas sampai ke asalnya. Jangan hanya separo-paro yang akan menimbulkan permasalahan baru lagi yang lebih dahsyat dan hebat.

2.Kumpulkan Pengetahuan Sebanyak-banyaknya

Adanya masalah merupakan reaksi terhadap pengetahuan yang berkembang. Untuk mengatasi permasalahan yang muncul, anda harus mengumpulkan dasar-dasar pengetahuan yang berhubungan ataupun tidak berhubungan dengan permasalahan tersebut tetapi masih relevan dengan perkembangan jaman. Semakin banyak anda mendapatkan pengetahuan, semakin mudah dan cemerlang anda menyelesaikan masalah itu.

Bagaimana mencari dan mengumpulkan pengetahuan yang memadai tersebut? Cobalah dengan berbagai cara, hal yang termudah adalah dengan membuka cakrawala pengetahuan dan daya pikir; perbanyak membaca dan menyimpulkan pengetahuan yang berkembang; janganlah anda merasa hebat dan besar karena anda memiliki pengetahuan dan kedudukan yang tinggi dalam suatu organisasi tanpa mau belajar dan mengembangkan diri dan pengetahuan anda, ingatlah kata-kata bijak "Padi, semakin berisi semakin merunduk"; dan lain sebagainya.

3.Buatlah Nafas Irama

Nafas, bagi makhluk hidup merupakan kunci yang paling penting. Tidak dapat bernafas berarti tidak hidup atau mati. Dengan bernafas, makhluk hidup melakukan proses pengambilan udara untuk mempertahankan hidupnya.

Ketika anda bernafas maka udara akan memenuhi rongga dada, berarti banyak Oksigen yang terhirup masuk ke dalam paru-paru. Oksigen tersebut kemudian akan disebarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Proses ini membuat badan anda akan terasa segar. Mengapa? Karena semua sel-sel, otot-otot, dan berbagai jaringan tubuh lainnya menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, terarah dan seimbang dari pasokan Oksigen tersebut.

Menarik nafas kemudian mengeluarkannya merupakan cara yang lazim dilakukan orang untuk memenuhi rongga paru-paru dengan Oksigen. Bagaimana cara yang efektif mengatur nafas agar berfungsi ganda? Dalam beberapa buku dan literatur, dapat ditemukan dan disimpulkan bahwa untuk mendapatkan manfaat dari setaip proses pernafasan memiliki aturan-aturan atau tata cara tertentu. Tetapi disini akan disajikan sebuah teknik yang mudah dan efektif, yaitu: anda menarik nafas dalam 4 hitungan detik, menahan nafas dalam hitungan yang sama kemudian mengeluarkan nafas dengan 4 hitungan detik juga.

Pernafasan seperti ini sering disebut "nafas irama". Sebab pengambilan dan pengeluaran nafas akan menghasilkan sebuah irama, yaitu: irama tarik-lepas nafas, irama bathin dan irama pikiran. Efeknya adalah anda akan memiliki konsentrasi dan dapat juga membuka alam bawah sadar, dimana hampir seluruh ingatan tersimpan disana.

Pernafasan ini baik sekali dilakukan dalam 5-6 kali saja. Tetapi semakin anda sering melakukan teknik pernafasan ini maka akan semakin baik manfaatnya bagi tubuh anda. Pernafasan ini juga baik dilakukan untuk mengonsentrasikan aliran Oksigen agar mengalir ke sel-sel syaraf dan otot-otot di otak. Manfaat dari konsentrasi ini adalah menimbulkan aliran ide-ide, gagasan-gagasan, dan teknik-teknik baru yang anda butuhkan.

Teknik pernafasan diatas hanyalah sekedar contoh praktis yang dapat membantu anda dalam kondisi kritis. Pernafasan ini dapat anda lakukan kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi apapun dengan catatan cukup tersedia Oksigen untuk dihirup. Jangan melakukan pernafasan ditempat-tempat yang Oksigennya miskin. Oleh karena itu, disarankan untuk mencari atau paling tidak menemukan tempat yang memiliki Oksigen berlebih. Jika anda tertarik untuk mengembangkan pernafasan maka anda dapat mengikuti program-program pernafasan yang diberikan oleh lembaga seni bela diri dan pernafasan. Disana anda akan diajarkan secara mendetail tentang cara-cara mengolah raga dan cara-cara mengolah nafas yang baik, terarah dan bermanfaat.

4.Temukan Penyelesaian Baru

Setiap masalah, pada dasarnya terus berkembang dan mengalami revolusi. Untuk menyelesaikannya, anda harus revolusioner juga. Artinya bahwa anda harus memiliki puluhan, ratusan bahkan ribuan cara-cara dan teknik-teknik baru untuk menghadapinya. Orang hebat bukanlah orang yang mampu menyelesaikan masalahnya dengan baik dan cepat, tetapi seseorang yang mampu menghasilkan cara-cara baru dan teknik-teknik baru dalam menghadapi setiap permasalahan yang muncul.

Bagaimana mendapatkan cara-cara dan teknik-teknik baru tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Mengapa? Karena semua permasalahan berpulang kembali kepada anda. Seberapa baiknya anda mengatur mental, seberapa banyak anda mengumpulkan pengetahuan yang relevan dan seberapa banyak anda membuat ide-ide dan gagasan-gagasan tertentu.

Rangkaian tips tersebut hanyalah sekedar kalimat-kalimat. Tetapi ia mampu hidup dan berkembang sepanjang anda mempraktekkan dan membuktikannya dalam kehidupan ini. Caranya adalah dengan melakukan, mengkombinasikan dan mengetrapkan dengan sebaik mungkin. Anda harus yakin bahwa setiap masalah pastilah ada jalan keluarnya. Lebar atau sempit jalan keluar dipengaruhi oleh seberapa pandai dan hebatnya anda menggunakan cara-cara dan teknik-teknik baru anda.

Ibarat permainan, gagal menyelesaikan masalah berarti "GAME OVER". Ibarat kehidupan, tidak dapat menyelesaikan masalah berarti "MATI". Ibarat pekerjaan, gagal menyelesaikan masalah berarti "PHK". Selamat Mencoba! (Wnd)
Saya AHMAD SUWONDO setuju jika bahan yang dikirim dapat dipasang dan digunakan di Homepage Pendidikan Network dan saya menjamin bahwa bahan ini hasil karya saya sendiri dan sah (tidak ada copyright).


Tahap Pengembangan Diri
Dibanding ciptaan Tuhan yang lainnya, manusia adalah ciptaan yang paling sempurna. Kesempurnaan di sini dilihat dari kelengkapan sisi-sisi manusia itu sendiri, yaitu adanya kebaikan, ada pula keburukan. Ada sisi yang kuat, ada pula sisi yang lemah. Manusia sebagai makhluk penuh potensi diri, harus selalu bertumbuh menuju aktualisasi/pengembangan diri. Manusia harus memiliki manajemen diri karena dibekali keistimewaan. Manusia harus mengenali kedua sisi tersebut sebaik-baiknya. Sebab, mengenal diri sendiri adalah dasar dari action atau tindakan-tindakan, demi meraih sebuah cita-cita yang besar.
Contoh: setelah menganalisis diri dengan saksama, kemudian kita mampu menemukan kekuatan personal kita seperti kreativitas, semangat berinovasi, ketajaman analisis, kemampuan menemukan peluang, penerimaan terhadap hal-hal baru, semangat/motivasi diri belajar yang tinggi, serta cita-cita atau tujuan-tujuan pribadi yang mulia. Dengan memiliki manajemen kepribadian yang bagus seyogyanya kita bisa melakukan manajemen kepemimpinan minimal buat diri sendiri. Tetapi di sisi lain, mungkin saja kita merasa memiliki kelemahan, seperti kurang disiplin, tidak fokus, kurang konsisten, tidak berani mencoba, atau tidak berani ambil risiko.
Pada kasus ini, kita lihat betapa kekuatan berupa potensi-potensi diri yang istimewa menjadi sulit berkembang, karena kelemahan-kelemahan yang tidak bisa dikendalikan atau dikelola dengan baik.
Titik krusialnya di sini adalah, memaksimalkan potensi atau kekuatan dan sekaligus meminimalkan pengaruh kelemahan kita. Bagaimanapun kita harus terus memiliki motivasi diri agar mampu melakukan manajemen diri yang baik. Caranya:
Pertama, berkomitmen untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan tersebut.
Kedua, melakukan action atau usaha yang sungguh-sungguh untuk menghentikan pengaruhnya setiap kali kelemahan diri tersebut muncul.
Ketiga, menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan baru yang mendorong mencuatnya potensi kita dan terus melakukan pengembangan diri, dan pada saat bersamaan mengubur sedalam-dalamnya setiap kelemahan kita.
Keempat, terus-menerus menumbuhkan dan mengembangkan motivasi diri, supaya semangat selalu berkobar dan kita senantiasa memiliki mentalitas yang sehat.
Dan keempat hal tersebut harus kita mulai sekarang juga! Ingat, hanya orang yang memiliki motivasi dan berani bertindak saja yang akan sukses. Salah satu bentuk pengembangan diri adalah psychotronica. Action is power! Tindakan adalah kekuatan!

Motivasi dalam Pengembangan Diri
H.R. Sofuan M. atau yang lebih dikenal sebagai Rudy Madian saat ini aktif sebagai konsultan dalam bidang eksport pertanian-pertambangan, management dan keuangan. Rudy adalah seseorang yang percaya betul bahwa kekuatan ada dalam diri kita sendiri. Dan bahwa kebahagiaan adalah selalu ada dalam diri kita. Menurut Rudy senjata paling ampuh dalam pengembangan diri adalah bersyukur dan menjadikan rasa kasih sebagai alat dalam kehidupan ini.
View all articles by H.R. Sofuan M.
Membangkitkan Motivasi untuk Mencapai Tujuan Anda
Kata motivasi semakin sering digunakan akhir-akhir ini. Baik itu di buku-buku populer, seminar-seminar atau lainnya, terutama dalam hal yang menyangkut pengembangan diri. Apa sebenarnya motivasi itu, dari mana dan kenapa perlu motivasi terutama dalam pengembangan diri? Bila anda mempunyai keinginan, maka anda perlu motivasi untuk memanifestasi keinginan tersebut. Hanya dengan afirmasi atau niat, tanpa motivasi, belum cukup untuk mewujudkannya.

“Saya bermotivasi tinggi untuk memperbaiki diri sendiri” sebuah contoh kalimat yang digunakan untuk menaikkan motivasi pada diri kita sendiri, untuk sesuatu yang kita inginkan.

Jadi apa sebenarnya motivasi itu?

Motivasi adalah daya pendorong dari keinginan kita agar terwujud. Motivasi adalah sebuah energi pendorong yang berasal dari dalam kita sendiri.

Motivasi adalah daya pendorong dari keinginan kita agar terwujud. Energi pendorong dari dalam agar apapun yang kita inginkan dapat terwujud. Motivasi erat sekali hubungannya dengan keinginan dan ambisi, bila salah satunya tidak ada, motivasi pun tidak akan timbul.

Banyak dari kita yang mempunyai keinginan dan ambisi besar, tapi kurang mempunyai inisiatif dan kemauan untuk mengambil langkah untuk mencapainya. Ini menunjukkan kurangnya enrgi pendorong dari dalam diri kita sendiri atau kurang motivasi.

Motivasi akan menguatkan ambisi, meningkatkan inisiatif dan akan membantu dalam mengarahkan energi kita untuk mencapai apa yang kita inginkan. Dengan motivasi yang benar kita akan semakin mendekati keinginan kita.

Biasanya motivasi akan besar, bila orang tersebut mempunyai visi jelas dari apa yang diinginkan. Ia mempunyai gambaran mental yang jelas dari kondisi yang diinginkan dan mempunyai keinginan besar untuk mencapainya. Motivasilah yang akan membuat dirinya melangkah maju dan mengambil langkah selanjutnya untuk merealisasikan apa yang diinginkannya.

Lakukan apapun dalam pengembangan diri anda dengan motivasi, baik itu karir, hubungan, spiritual, pekerjaan, menulis, memasak, membeli rumah, mendapatkan pacar, mengajar anak atau apapun. Motivasi ini akan ada, bila ada visi yang jelas dari apa yang anda akan lakukan, mengetahui apa yang akan anda lakukan dan percaya akan kekuatan yang ada pada anda sendiri. Ia akan merupakan kunci sukses dari apapun yang anda lakukan.

Untuk termotivasi, ketahui terlebih dahulu apa yang anda inginkan selanjutnya anda harus dapat meningkatkan energi keinginan itu dan siap untuk melakukan apa saja agar keinginan dapat tercapai.

Motivasi berkaitan erat dengan tercapainya sesuatu keinginan. Sering kita gagal mencapai apa yang kita lakukan, misalnya berhenti minum kopi, merokok dan lainnya karena motivasinya kurang.

Apakah hubungannya motivasi dengan emosi? Sangat erat hubungannya. Keduanya diperlukan untuk proses tercapainya suatu keinginan. Disiplin adalah hal yang perlu agar keinginan tercapai. Untuk tetap disiplin, motivasi yang tinggi akan sangat membantu.

Dalam kehidupan kita, kita sering meniatkan untuk melakukan pengembangan atau merubah kondisi yang kita miliki, tapi sering tidak dilakukan dan berhenti hanya sebagai niat saja. Kenapa berhenti? Itu terjadi karena kurangnya motivasi, antusiasme, keinginan, determinasi, kemauan dan disiplin.

Cobalah setelah membaca tulisan ini untuk benar-benar mengembangkan atau merubah kondisi yang tidak sesuai yang ada dalam diri anda, anda pasti bisa.


Tips Pengembangan Diri
Teknik Karet Gelang Merah
Teknik sederhana ini saya pelajari dari Robert G. Allen, milyuner dari NewYork dan pengarang buku best seller “Road to Wealth”. Allen mengatakan,bahwa dalam setiap tindakan kita, selalu ada pikiran positif dan negatif. Bahkan jika kita berdiam diri pun juga ada kedua pikiran tersebut, misalnya pikiran positif akan berkata “Ayo,kita mulai bekerja”. Sedangkan pikiran negatif berkata “Ah, nanti saja. Sedang enak nih duduk-2nya”. Kedua pikiran ini sama kekuatannya. Jadi terkadang positif yang menang, saat lain negatif yang menang. Lalu, jika memang kekuatannya 50 : 50, bagaimana caranya agar positif bisa lebih dominan ?
Jika memang kekuatannya sama, maka harus ada perangsang dari luar yang bisa mencegah, ketika pikiran negatif keluar. Allen menggunakan karet gelang merah di pergelangan tangan kirinya. Setiap saat ada pikiran negatif sekecil apapun yang melintas di pikirannya, dia langsung menjepret tangannya dengan karet gelang tersebut. Sepintas memang tampak lucu. Tapi pengaruhnya ke alam bawah sadar (ABS) anda luar biasa besar. Apabila anda konsisten dengan menjepretkan karet gelang setiap kali anda berpikir negatif, maka ABS anda akan merekamnya menjadi suatu kebiasaan yang harus dihindari.
Saya sendiri telah menggunakannya selama 2 bulan. Pada awalnya memang tangan kiri saya banyak garis-2 merah karena sering dijepret. Namun semakin lama semakin berkurang. Saya juga memvariasikan teknik ini, dengan memberitahukan rekan-2 sekitar saya, tentang apa yang saya lakukan.
Sehingga mungkin suatu saat ketika anda sedang tidak sadar berbicara negatif, dan teman anda mengetahuinya, dia bisa mengingatkan anda dengan menjepretkan karet di tangan anda.
Ada satu pertanyaan yang mengelitik, yaitu mengapa mesti karet yang berwarna merah ?. Bukankah karet gelang ada beragam warna ? Atau mungkin juga pertanyaan mengapa mesti ditangan kiri, bukan di kanan, atau di kaki ?
Robert G. Allen mengatakan, hal-2 ini kelihatannya remeh, tapi mengandung makna yang besar. Banyak orang yang mengatakan ingin berubah menjadi lebih baik ?. Tapi begitu diberikan satu petunjuk, biasanya petunjuk ini lalu DITAWAR. Ini masalah komitmen.
Apabila anda mau BERUSAHA mencari karet yang berwarna merah, dan memasangnya di tangan kiri, itu sudah membuktikan anda mempunyai komitmen yang tinggi untuk berubah. Apabila untuk hal kecil ini saja sudah anda tawar, mungkin komitmen anda untuk berubah baru di tahap coba-coba saja.
Hal lain yang sering menjadi pertanyaan disini adalah, sebenarnya apakah yang disebut pikiran negatif itu? Karena banyak orang tidak sadar bahwa dia melakukan atau memikirkan hal negatif.
Nah, di bawah ini ada daftar hal negatif yang harus anda `jepret’ ketika anda mengalaminya: Menunda, malas, marah, lesu, curiga, malu, ragu-2, rendah diri, sombong, egois, minder, kuatir, berkata-kata kotor, cemburu, patah hati, takut, berpikir jorok, dengki, iri, sirik, dendam, sinis, cemberut, pesimis, takut gagal, resah, takut memulai, cuek, acuh, pasif, cemas, terlambat, menipu, merajuk, murka, fitnah, menang sendiri, bergosip ria, merasa tak pernah salah, berbohong, berprasangka buruk, meremehkan, sedih, dan lain sebagainya.
Anda bisa tambahkan disini tindakan-2 anda sendiri yang menurut anda negatif dan perlu `dijepret’.
Selamat mencoba !
Pengembangan diri, haruskah?
Sebuah artikel di koran Kompas minggu tanggal 3 Juli 2005, sangat menggelitik hati. Di dalam artikel yang merupakan rubrik tanya jawab antara pembaca dan pengasuh tersebut, terdapat sebuah pertanyaan seperti ini;. “Apakah seseorang perlu membaca buku-buku pengembangan diri? Sebab saya sudah sangat banyak membaca buku pengembangan diri, namum kok ternyata belum sukses juga?”. Benar-benar sebuah ungkapan yang menggelitik, karena matu tidak mau, akan menimbulkan beberapa pertanyaan baru, seperti:
• Mengapa seseorang perlu mengembangkan diri?
• Apakah seseorang wajib membaca buku pengembangan diri?
• Benarkah seseorang yang ingin sukses, terlebih dahulu harus membaca buku pengembangan diri?
• Apakah ada jaminan bahwa setelah membaca buku pengembangan diri, seseorang pasti sukses?
• Jika ternyata bukan karena buku pengembangan diri, lalu hal apakah yang membuat seseorang sukses dalam hidupnya?
Saya yakin masih banyak pertanyaan lain yang mengikuti pertanyaan pembuka dimuka. Namun, tulisan kali ini akan berusaha menjawab satu pertanyaan saja yaitu; mengapa seseorang perlu mengembangkan diri. Untuk pertanyaan pertama ini, rasanya terdapat banyak sekali alternatif jawaban, tergantung pada pola pemikiran, latar belakang maupun tingkat kepentingan masing-masing individu.
Namun menurut hemat kami, paling tidak ada dua alasan dasar mengapa seseorang perlu mengembangkan diri:
1. Karena tuntutan pekerjaan semakin tinggi
Jika diperhatikan, persyaratan untuk mendapatkan pekerjaan yang mumpuni dan memiliki jenjang karir yang baik, saat ini semakin banyak. Dahulu, orang yang tidak bisa berbahasa Inggris masih dimungkinkan untuk meniti karir di perusahaan besar, namun saat ini sudah hampir mustahil, karena kemahiran berbahasa Inggris sudah hampir menjadi syarat wajib bagi calon pelamar. Dahulu, orang dapat melenggang ke perusahaan multinasional tanpa kemampuan dan keterampilan komputer, namun saat ini, hampir tidak mungkin hal itu terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa era globalisasi sudah semakin menuntut perusahaan untuk melakukan kompetisi dengan ketat.
Masing-masing perusahaan berlomba untuk merekrut SDM yang terbaik. Hal ini sangat beralasan, karena disaat efisiensi dan efektivitas menjadi concern perusahaan, memiliki SDM yang tidak unggul (tidak memiliki kompetensi sesuai tuntutan pekerjaan) adalah sebuah pemborosan. Artinya, demi menciptakan sebuah perusahaan yang ramping dan gesit, diperlukan sedikit saja SDM, namun yang benar-benar memiliki kemampuan maksimal.
Selanjutnya, bagaimana dengan wirausaha, toh tidak semua orang harus menjadi karyawan? Sama saja. Artinya, jika pelamar pekerjaan dituntut memiliki kompetensi yang prima (sesuai dengan tuntutan pekerjaan), maka saat ini seorang wirausaha, atau ketika Anda berniat untuk membuka dan mengembangkan sebuah usaha, maka tuntutan performance dan kualitas usaha Anda juga semakin tinggi. Mengapa? Karena saat ini sudah sangat banyak usaha-usaha wirausaha yang bermunculan dan berkembang di sekitar kita, mulai dari skala kecil sampai skala nasional. Sehingga, untuk dapat bersaing dengan mereka, diperlukan usaha yang ektra keras, daya cipta yang kreatif serta inovatif, dan tak ketinggalan, diperlukan suntikan serum ketekunan yang tinggi.
Mungkin Anda akan bertanya; apakah sedemikian beratnya? Tidak juga sebenarnya, namun kita perlu sadari bersama bahwa jika kualitas dan performance yang kita tawarkan biasa-biasa saja, maka kecil kemungkinan pasar akan melirik Anda. Dan sebaliknya, besar kemungkinan pasar akan melirik yang lain. Karena pasar saat ini menjadi semakin terdidik, dan selektif. Sehingga dapat dibuat kesimpulan bahwa, untuk menjadi karyawan ataupun wirausaha, tidak bisa tidak, semua pihak akan terkena tuntutan kinerja dan kualitas yang semakin tinggi. Artinya, dibutuhkan pengembangan diri untuk mencapainya
2. Karena yang lain juga sedang mengembangkan diri
Satu ungkapan ekstrim mengenai hal ini adalah; “jika Anda adalah satu-satunya lulusan fakultas ekonomi di Indonesia, walaupun Anda tidak pernah belajar ataupun nilai Anda sangat jelek sekalipun, Anda tetap akan dicari (untuk kemudian direkrut) oleh perusahaan. Mengapa? Karena Anda adalah lulusan satu-satunya di bidang ekonomi, yang notabene memang dibutuhkan perusahaan. Namun, apakah seperti itu yang terjadi?
Coba perhatikan lingkungan sekitar Anda. Ada berapa Fakultas Ekonomi di sekitar Anda? Ada berapa akademi komputer atau sekolah tinggi komputer? Ada berapa institusi bahasa asing, psikologi, sastra, tehnik, sekretaris? Banyak sekali. Berapakah lulusannya? Lebih banyak lagi. Maka pertanyaan selanjutnya adalah; mengapa perusahaan harus memilih Anda daripada lulusan-lulusan lain yang ribuan banyaknya tersebut? Sekali lagi, mengapa perusahaan harus memilih Anda? Apakah hal yang begitu spesial yang Anda miliki sehingga perusahaan lebih melirik Anda daripada ribuan lulusan yang lain? What so special?
Sebelum kita mengupas lebih dalam pertanyaan tersebut, marilah kita perhatikan ilustrasi di bawah ini :
Apakah yang sedang orang lain lakukan ketika Anda sedang bersantai, berjalan-jalan di Mal, nonton film, rekreasi ke pegunungan dan berbagai aktivitas pleasure lainnya? Pernahkan Anda berpikir bahwa mungkin mereka sedang mengembangkan dirinya dengan belajar bahasa Inggris, mendalami keterampilan komputer atau meningkatkan kemampuan menganalisis masalah, melakukan public speaking dll. Jika kondisi ini selalu terjadi, dimana ketika Anda sedang bermain dan mereka justru sedang mengembangkan dirinya, maka artinya, mereka akan menang satu poin dari Anda. Apa artinya menang satu poin? Sederhana, yaitu bahwa mereka satu langkah lebih dekat ke pintu sukses daripada Anda dan siap meninggalkan Anda dibelakang.
7 JURUS PENGEMBANGAN DIRI UNTUK MERAIH SUKSES
Jurus 1 : PELIHARA KEMAMPUAN ANDA
Bekerjalah lebih baik dari siapapun. Pelihara terus kemampuan anda karena kemampuan/ keterampilan adalah tonggak keberhasilan. Sadarilah, bahwa praktek bidahg pelayanan jasa adalah timbul dari kombinasi antara kebutuhan masyarakat dan kepercayaan terhadap etik ketrampilan anda (Public Relation, Receptionist, Suster perawat, Dokter dan para medis lainnya). (Jika Anda ingin mendapatkan slide powerpoint presentasi bagus tentang management skills dan leadership,
Pengetahuan sosial sangatlah luas (human relation & karakteristik psikologi), tak pernah mudah dan selalu kurang. Kembangkanlah kebiasaan menggunakan per-pustakaan dan carilah cara agar tidak ketinggalan jaman atau pun mundur selangkah. Perpustakaan, kursus penyegar, pertemuan ilmiah, kontak dengan pusat ilmu pada dasarnya memperluas cakrawala aktualisasi kita. Baca, pikir dan lakukan. Pelihara reputasi anda dengan ketrampilan dan kejujuran.
Jurus 2 : PAHAMI DENGAN BAIK ORGANISASI PEKERJAAN ANDA
Sesungguhnya mungkin mencari informasi dan keterangan sebanyak-banyaknya setelah memasuki suatu organisasi kerja. Tujuannya, strukturnya, sistem nilai dan penghargaan, kedudukan anda terhadap organisasi secara keseluruhan. Ketahuilah lebih dahulu apakah sistem nilai anda sesuai dengan yang dipunyai organisasi tersebut. Kenalilah sumber kekuasaan dan kekuatan, resmi maupun tidak, dan pahami mengapa dan bagaimana. Gunakan jalur komunikasi dengan selalu mengingat bahwa komunikasi senantiasa mengandung tujuan atau motif tertentu dan merupakan interaksi beberapa orang.
Jurus 3 : KUASAI SENI MELIHAT KEMUNGKINAN
Pahami prinsip perubahan dan pembaharuan organisasi, juga sadari bahwa akan selalu ada hambatan terhadap setiap usul perubahan, yang besarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor: sampai di mana perubahan tersebut dianggap sebagai ancaman, tekanan yang menyertai, sikap orang yang berpengaruh, keuntungan yang mungkin timbul dan kesempatan untuk mencoba.
Gunakan pengetahuan anda dan kemampuan tentang organisasi dan sifat-sifat manusia; Pengaruhi orang lain dengan perlahan-lahan tetapi konsisten; Kenali orang-orang yang berpengaruh pendukung, penentang, aktifis. Miliki kepekaan terhadap akibat-akibat diambilnya suatu keputusan. Ambil keputusan yang paling baik atas dasar pikiran-pikiran dan nasihat pusat informasi yang paling baik saat, itu, dan siaplah menerima reaksi orang lain. Ketahuilah hal mana yang harus anda putuskan, mana yang bukan. Anggaplah suatu kemungkinan sebagai tantangan, bukan sebagai yang tidak mungkin. (Jika Anda ingin mendapatkan slide powerpoint presentasi bagus tentang management skills dan leadership, silakan klik DISINI).
Jurus 4 : KENALILAH DAN GUNAKAN KESEMPATAN UNTUK MAJU
Berencanalah dan carilah kesempatan untuk anda maju dan perluaslah kegiatan anda. Pikiran apa saja yang masih dibutuhkan serta bidang apa saja yang dikembangkan. Perluas dukungan teman/rekan kerja (sistem komparatif) sebab tak ada salahnya bila dinasehati rekan seprofesi. Buatlah ramalan (forecasting) dan kembangkanlah beberapa rencana, proyek dan kegiatan, perkiraan akibat dan resikonya. Salah satu sifat kepemimpinan ialah: kegiatan kepemimpinan yang baik baru akan terasa bila ada kasus atau persoalan yang perlu diatasi dengan kepala dingin, bijak dan jitu.
Jurus 5 : JARANG ADA PERSOALAN YANG ISTIMEWA OLEH SEBAB ITU PASTI ADA PEMECAHAN DAN PENYELESAIANNYA. ANGGAPLAH SUATU TANTANGAN
Kuasai secara psikologis tamu (pihak yang dilayani), lebih-lebih saat terjadi pengaduan. Penyelesaian penuh sabar dan rendah hati namun tegas adalah yang sangat efektif. Hindari pertengkaran dari berbagai kesulitan yang dihadapi. Pertimbangkan kemungkinan pemecahannya, sadarilah dalam hal ini makna partisipasi rekan sejawat atau rekan kerja yang seprofesi. Pastikanlah bahwa kesulitan tersebut memang anda yang mesti memikirkannya (aktif & agresif) sekaligus dapat menyelesaikannya dengan baik.
Jurus 6 : PERGUNAKAN & KENALILAH MANFAAT PENYEGARAN ROHANI
Pekerjaan anda mungkin kombinasi dari hal-hal yang bersifat klinis, adviser, pelayan yang setia, guru sekalian administrator. Anda harus bersedih sendirian bila mendapat jaga malam dan haruslah menjaga kondisi dan penampilan serba energik, tetaplah tersenyum lembut di depan tamu anda dan jagalah keramahan penuh hormat dan bersedia menerima kritikan dari masyarakat maupun tamu yang tak pernah kenal jam berapa ia mengemukan keinginan dan keluhan-keluhannya. Semuanya ini, paling tidak, menghabiskan dan terkurasnya banyak energi, yang terus diperbaharui. Penyelesaiannya bersifat individual, tetapi umumnya merupakan aktivitas yang sama sekali tidak lepas dari pekerjaan sehari-hari.
Dalam hal ini alangkah baik-nya mendengar nasihat seorang pengusaha: ‘Rencanakan saat istirahat setiap hari, bacalah buku yang membutuhkan konsentrasi, nikmatilah hidangan makanan yang ada, ciptakanlah tempat istirahat yang nyaman sejuk segar, dirumah, hindarilah orang-orang yang iritatif dan sangat ambisius, rencanakan hari libur yang tepat untuk memperkaya jiwa anda, hiduplah menurut penanggalan bukan jam, dan pikirkan masalah satu demi satu.
Jurus 7 : KENALI DAN KETAHUILAH DIRI MAUPUN TEMPREMEN JIWA ANDA DENGAN BAIK
‘Let not your tongue cut your throat’ (jangan membiarkan lidah anda memotong leher sendiri). Memang sungguh hal yang sukar bagaimana kita mengenali diri kita sendiri, sedangkan begitu mudahnya untuk mengenal dan memahami orang lain. Namun demikian, tak bisa disangkal bahwa hal ini sungguh vital dan penting dalam kehidupan. Untuk mengetahui segala sesuatu yang telah dibeberkan di atas sesuai dengan etika, seseorang mutlak mengenal sudut-sudut jiwanya, dimana letak bakat dan kemampuan, pula kelemahan dan kelebihan apa saja yang dipunyai anda; kapan anda menjadi top figur dan bilakah anda sangat lemah. Dalam lingkungan perusahaan jasa sangatlah banyak kesempatan untuk berbuat baik, begitupun kesempatan untuk berbuat buruk tidak kalah banyak peluangnya.
Pengembangan Diri, Dimulai Dari Mana?
Tuesday, 5. May 2009, 07:38:29
Motivasi Sukses, Motivasi Diri, Blog Motivasi, Kiat - Kiat Sukses, Inspirasi Sukses, Blog Motivasi Sukses, Pengembangan Diri, Manajemen Diri, Motivasi Luar Biasa, Motivasi Bisnis, Refleksi Hidup, Motivasi Hidup, Spiritualitas, Inspirasi Hidup
Sahabat blog motivasi diri, pengembangan diri adalah kata yang sering kita dengar sehari - hari. Dan kerap sangat mudah untuk diucapkan namun kenyataannya tidaklah semudah yang diperkirakan. Jika ditanya pengembangan diri dimulai dari mana? Apakah anda tahu jawabannya? Penasaran dan ingin tahu, mari kita simak bersama...

Pada dasarnya segala sesuatu itu mesti tumbuh dan berkembang. Jika tidak maka ia akan layu dan mati. Demikian juga dengan manusia. Kita perlu dan harus terus meningkatkan kualitas diri agar bisa tetap survive, tumbuh dan berkembang di tengah dunia yang makin hari makin cepat perubahan dan perkembangannya ini.

Karena itu pengembangan diri itu wajib hukumnya kalau kita, saya dan anda tidak ingin tergilas oleh laju roda perubahan yang makin hari makin cepat. Persis seperti bunyi hukum alam yang terkenal itu. "siapa yang paling kuatlah yang akan bisa bertahan" Proses seleksi alam seperti teori Darwin kayaknya berlaku dalam proses pengembangan diri.

Lantas pertanyaannya, sebenarnya pengembangan diri itu dimulai dari mana sih? Jawabannya sangat sederhana. Pengembangan diri itu dimulai dari diri sendiri yang sadar akan pentingnya pengembangan diri agar bisa sukses dalam hidup.

Intinya, harus ada kesadaran bahwa pengembangan diri itu tidak instant. Tidak sekali jadi atau terjadi dalam waktu yang singkat. Tidak ada "sim salabim" dan "ada kadabra." Karena pengembangan diri itu tidak mudah.

Setelah itu? Apakah cukup dengan sekedar sadar saja? Jawabannya sudah pasti tidak. Kesadaran hanyalah awal. Selanjutnya anda harus tetap belajar dan terus bertindak. Karena jika tidak, kesadaran tidak akan menjadikan anda sukses. Anda perlu terus belajar dan bertindak. Keep ACTION to success.

Jadi, rumus sederhananya adalah:

Sadar + Belajar + Keep ACTION + Terus Mengembangkan Diri = Sukses