Sabtu, 24 Maret 2012

MENINJAU KEMBALI REALITA KEJUJURAN AKADEMIK


Tinggalkan apa yang meragukanmu kepada yang tidak meragukanmu, sesungguhnya kejujuran (mendatangkan) ketenangan dan kebohongan (mendatangkan) keraguan.” -Sabda Nabi Muhammad SAW-
Ungkapan yang berisi pesan moral dari sang revolusioner di atas sekiranya bisa kita artikan dan pahami lebih serius lagi, sehingga menyadarkan kita akan pentingnya makna dari sebuah kejujuran.
Kata “kejujuran” ini mungkin terasa gampang untuk diucapkan, tetapi tidak segampang pula untuk pengaplikasiannya. Apalagi di zaman yang penuh gesek, gosok, dan gasak ini sangatlah sulit dan langka adanya. Dalam artian zaman sekarang ini siapa yang curang, dialah yang menang. Kadang juga semboyan sopo wong kang jujur bakale mujur itu tidak diberlakukan lagi.
Menurut dalam agama Islam, kejujuran merupakan sifat yang dimiliki oleh seseorang yang beriman. Sedangkan lawan dari kejujuran adalah dusta (kebohongan), yang mana merupakan sifat orang yang munafik. Versi saya mengatakan, kejujuran sendiri itu ada dua, kejujuran pada ucapan dan pada perbuatan. Namun, saya tidak membahas keduanya dalam argumen ini.
Banyak sebenarnya ungkapan-ungkapan lain yang dapat berperan sebagai katalisator diri untuk selalu memegang teguh pada sebuah kejujuran. Sebagaimana Allah SWT mengabarkan bahwa tidak ada yang bermanfaat bagi seorang hamba dan yang mampu menyelamatkannya dari azab, kecuali kejujurannya (kebenarannya). Nabi Muhammad juga selalu menganjurkan umatnya untuk selalu jujur karena kejujuran merupakan mukadimah akhlak mulia yang akan mengarahkan pemiliknya kepada akhlak tersebut.
Bisa dikatakan bahwa salah satu aset terbesar dan termahal manusia adalah sebuah kejujuran. Dimanapun dan sampai kapanpun, kejujuran adalah sesuatu yang mutlak dimiliki oleh setiap manusia. Tidak pandang itu dari kalangan non muslim maupun muslim. Karena dengan kejujuran, niscaya seseorang akan dapat mencapai derajat orang-orang yang mulia dan selamat dari segala keburukan dalam hidupnya. Karena pada dasarnya kejujuran adalah sebuah refleksi diri sebagai ukuran tentang seberapa besar nilai kualitas hidup seseorang.
Bangsa ini menjadi terdegradasi kualitas moral kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakatnya pun salah satu sebab yang signifikan berasal dari masalah kejujuran. Karena kejujuran dengan kata lain menjadi salah satu parameter dalam setiap aktivitas kehidupan, tanpa terkecuali dalam lingkungan dunia pendidikan pun.
Meskipun sekalipun dalam lingkup akademis yang pada hakikatnya merupakan ranah untuk membangun karakter disiplin dan penempaan moral yang lebih baik, meliputi salah satunya adalah penanaman sikap kejujuran. Akan tetapi, nyatanya fenomena ini malah menjadi sebuah dilema yang sudah tidak dapat dipungkiri kembali. Terbukti, di berbagai tingkatan dalam dunia pendidikan sering kita jumpai praktik-praktik ketidakjujuran tersebut. Salah satu bentuk ketidakjujuran yang terdapat di lingkungan dunia pendidikan, khususnya di lembaga pendidikan tinggi kerap dilakukan oleh mahasiswa bahkan parahnya kalangan dosen juga terjerumus dalam tindak amoral ini.
Sejatinya tidak sedikit dari para civitas akademika yang kurang bahkan tidak bisa menanamkan nilai kejujuran dalam setiap proses kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan. Misalnya melakukan plagiasi atau menyontek. Bahkan masalah ketidakjujuran tersebut juga kerap pula menghinggapi sistem dari lembaga pendidikan, misalnya berupa peniadaan serta penyelewengan standarisasi kompetensi dan kualifikasi kurikulum dalam sistem pengelolaan pendidikan dan pengajaran yang dijalankan.
Memang jika kita selalu mengedepankan hal-hal yang bersifat nilai material, jabatan, ataupun kehormatan di mata orang lain dengan lulus ujian, mendapat hasil nilai yang bagus, dan realita-realita yang lainnya. Bahkan yang paling menjamur dan sulit untuk dihalangi, karena akibat matangnya sistem yang mungkin dapat dikatakan menghalalkan cara yang selalu lepas dari sebuah kejujuran Terbukti sekarang maraknya penggantian jawaban UNAS, manipulasi nilai raport, pembuatan ijasah palsu, sampai pembuatan skripsi di tempat jasa pembuatan skripsi. Sungguh buruknya kualitas pendidikan di negara ini.
Di sinilah letak permasalahannya. Karena saya kira masalah kejujuran menjadi salah satu indikator keberhasilan dalam proses kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan. Meninjau realita sekarang ini, semisalnya ambisi untuk ingin memperoleh hasil yang maksimal dalam kadar kuantitas, namun jika dilakukan secara tidak jujur maka implikasinya tetap saja tidak akan baik. Walaupun dikatakan lembaga pendidikan bisa dikatakan berhasil, namun sejatinya keberhasilan tersebut adalah keberhasilan yang semu. Sebab proses menuju keberhasilan tersebut dilakukan dengan cara-cara yang tidak jujur. Itu yang perlu digaris bawahi sebenarnya.
Mahasiswa yang berhasil melalui cara-cara yang tidak jujur dengan cara menyontek karya orang atau plagiasi hasil karya akademiknya, akan senantiasa dirasakan dalam bentuk ketidakcakapan dalam dunia kerja atau dalam praktek-praktek lainnya dalam kehidupannya kelak. Dengan kata lain bisa jadi ia berhasil dalam nilai, namun tidak akan mendapat tempat dalam kapasitas hidupnya di mata orang lain, lebih-lebih dalam dunia kerja. Sebab nilai yang diperoleh adalah palsu.
Difikir-fikir, jika seseorang nekat melakukan hal-hal tersebut, berarti telah menggadaikan harga dirinya untuk sebuah tujuan jangka pendek (pragmatis). Anehnya, praktik semacam itu belum banyak terkuak. Apakah ini menunjukkan sangat mahirnya oknum-oknum tersebut atau memang aparat berwajib seolah menutup mata akan tindakan ini. Padahal, tindakan tersebut bisa dikategorikan kejahatan dan sang pelaku bisa dikenai sanksi berat.
Dalam perspektif ini, bisa dikatakan ini adalah sebuah drama kebohongan yang terorganisir. Dan drama kebohongan itu ternyata tak hanya umum di dunia politik, tetapi juga di kalangan akademik. Hal itu tentu patut disayangkan.
Lantas, sudah hilangkah benih-benih kejujuran bangsa ini? Tentu pertanyaan itu tak mudah dijawab. Karena, memang tindakan jujur sudah dikalahkan oleh kecurangan. Sungguh miris kalau begitu jika budaya tidakjujur ini hidup di dunia akademik. Padahal, dunia akademik idealnya tempat persemaian bibit kejujuran yang diharapkan mampu diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sejauh ini kita belum pernah berfikir bahwa membengkaknya ketidakjujuran menunjukkan bahwa negeri ini memang negeri yang telah gagal dalam bidang edukasi, yang ditunjukkan dengan mutu lulusan yang kurang berkualitas. Oleh karena itu, ketika kita mengetahui banyak kaum terdidik yang terjerumus dalam lembah pemalsuan, kompilasi, maupun plagiarisme maka perlu adanya sebuah mata pelajaran character building (membangun karakter) bagi para insan akademik untuk menciptakan para akademisi yang kapabel dalam intelegensi dan unggul dalm moralitas.
Revitalisasi itu memang perlu. Namun, kita harus menyadari bahwa persoalan kejujuran akademik, sampai kapanpun tetap akan selalu ada. Sebab kejujuran akademik adalah masalah kejujuran hati nurani. Biar bagaimanapun kebijakan yang digulirkan lembaga pendidikan dengan tujuan mengeliminasi setiap ruang ketidakjujuran kadang pula kurang memberikan timbal balik positif. Karena tetap saja sebenarnya yang bisa mengontrol kejujuran akademik tersebut adalah diri pribadi sebagai pelaku dalam dunia pendidikan itu sendiri.
Sekali lagi, keberhasilan karir seseorang dalam dunia pendidikan, jika ia melandaskan diri dari aktivitas ketidakjujuran dalam memperoleh hasil akademis, maka sejatinya ia berdiri pada hasil yang tidak hakiki. Sampai kapanpun kepalsuan atas apa yang dilakukan, akan senantiasa terus terngiang selama hidup. Itu artinya siapapun orangnya, jika ia melakukan ketidakjujuran akademik, ia akan selalu mengingat peristiwa itu, yang pada akhirnya membuat ketidaknyamanan dalam memori hidupnya sendiri. Oleh karenanya penanaman kejujuran akademis haruslah dimulai sejak dini dan oleh diri sendiri. Wallahu a’lam []


*Penulis adalah salah satu mahasiswa bidikmisi
Jurusan Biologi Semester Dua Universitas Islam Negeri Malang.

Kamis, 22 Maret 2012

"Hakekat Cinta"

Cinta itu seperti crayon
Warnailah hidupmu sesukamu dengan cinta
Hitam putih pun adalah warna cinta
Yang indah nan klasik namun abadi
Bila hati tlah jatuh cinta
Sejuta kata tak bisa terucap lagi
Namun sejuta kisah hadir dalam kalbu.....
Sejuta harapan akan terucap
Saat malam gelap bertabur bintang......
Sejuta cinta akan tercurah
Saat hati gelap bertabur kasih sayang.....
Kegelapan bisa menyembunyikan
Pepohonan dan bunga-bunga
Dari pandangan mata
Tapi.... kegelapan
Tak dapat menyembunyikan
Cinta dari jiwa.....

LA, -

“Uplak-Upluk”

Secuplik kata ironi
Yang mengemban kata sindiran
Selalu terucap dari lidah tuamu
Mengoyak dua telingahku
Mengetuk rumah-rumah siputku
Bak racun dalam ludah
Menyayat hati dalam raga
Terdengar sangat sederhana
Namun menyimpan sebuah makna
Laksana pepatah...
Kini membakar semangat dalam jiwa
Melekat menghuni sukma
Mengubah pikiran tuk mencerna
Menggerakan tangan agar berkarya
Lamongan, 03 April 2009

“SEBUAH PENANTIAN”

Tersudut lemah dalam ketakutan
Menatap penuh harapan
Sempat kau ucapkan pisah
Saat dirimu kembali
Namun perasaanku
Telah membeku tak mencair
Kini hanya sebuah penantian
Yang luruh dalam selimut rasa
Menunggu jawaban dari pinta
Menghapus angan dalam penantian
Mengobati sedikit luka
Bekas tergores duri asmara.

Lamongan, 03 April 2009

“LUBANG KERAMAT”

Berdesik suara gesekan bulu
Terdenyit dalam telinga
Sebuah hubungan tanpa batas
Menjebalkku dalam halusinasi
Mambawa kehancuran
Merontokkan iman
Sejajar samudra
Menyelami jiwa
Ruh melayang entah kemana
Butiran salju menetes
Mengakhiri sebuah cerita
Bukan karena engkau
Tapi karena nafsu
Membengkokkan besi keiman
Mungkinkah
Aku t’lah terjebak
Tapi mungkin aku hilang
Dan entah mengapa ini ??

Lamongan, 03 April 2009

“PEKAT MALAM”

Angin berhembus begitu lirih
Membenamkan dalam suasana
Suara nyanyian binatang malam
Menjadi pengiring ke sungnian
Aku duduk sendiri
Mencipta angan-angan dalam lamunan
Kupandang gemerlap sejuta kejora
Tak kalah cahaya kunang
Terlihat kejahuan.......
Bulan mengintai pekat malam
Kadang bersembunyi di belik awan
Mendung yang sepertinya akan hujan
Semoga memberikan kedamaian
Sampai hari esok yang kelam.......

Lamongan, 02 April 2009

“TAHAJJUD”

Trengah malam yang hening
Dengan dinginnya desahan angin
Seraya mengahalangi dalam niatku
Untuk membangunkan diri dalam mimpi
Kelopak mataku kebuka dengan sulitnya
Kupaksa akhirnya terkalahkan juga
Ku basuhkan diri dengan air suci
Dari najis, derita, ataupun dosa
Kubuka tikar sejadah sebagai pijakan kaki
Ku tutup sorban pada kepala
Ku angkat kedua tangan-tanganku
Seraya melanjutkan niat dalam kalbu
Mengagumkan kebesaran Allah dalam takbir
Kekhusu’an mengulur dalam gelap
Dalam ruangan tanpa nur pelita
Bermunajad dalam dua rakaat
Diakhiri dengan salam
Mengharap keselamatan


Lamongan, 02 April 2009

“Belenggu Cinta“

Akhirnya semua akan tiba
Suatu hari yang bisa
Masikah engkau selembut daun
Memintaku untuk pergi jauh
Membenamkan perasaanmu yang berserakan
Kabut tipispun turun pelan-pelan
Kau dan aku tegak berdiri
Melihat hutan-hutan menjadi suram
Menyusup angin yang mulai dingin
Kaupun masih berkata pelan
Kita begitu berbeda dalam semua
Kecuali dalam cinta
Cahaya bulan menusukku
Dengan ribuan pertanyaan
Yang tiada pernah tahu dimana jawabannya
Menjadika kamu dalam kesndirian
Terjerumus oleh belenggu cinta....

Lamongan, 04 April 2009

“SUJUDKU”

Dalam malam yang hening dengan kesunyiannya
Aku termenung di atas sajadah persembahan
Tersujud menuju kiblat–Mu
Dengan keadaan berserah diri
Dalam sujud kulantunkan
Bacaan shalawat, tasbih dan istighfar
Yang terucap dari gemulainya
Dua bibir merasuk dalam hati
Kusesali semua perbuatan
Khilaf yang pernah aku jalani
Terbata-bata perkataanku
Seiring dengan desak tangis
Meneteskan air mata suci
Dengan memohon segala ampunan
Tuhan...
Aku berserah diri pada–Mu
Mengikis dera di kalbu
Menyebut kebesaran dan asma–Mu

Lamongan, 02 April 2009

"Waktu demi Waktu"

Detik demi detik berganti jadi menit
Ku mengucap asma-Mu
Menit demi menit berganti jadi jam
Ku memanjatkan puji syukur kepada-Mu
Jam demi jam berganti jadi hari
Ku bersujud memuja-Mu
Hari demi hari berganti jadi minggu
Ku menjahui larangan-larangan-Mu
Minggu demi minggu berganti jadi bulan
Ku menjalani perintah-perintah-Mu
Bulan demi bulan berganti jadi tahun
Ku selalu bermunajat do’a kepada-Mu
Ya robb...........
Seiring bertambahnya angka usiaku
Dan berkurangnya jatah hidupku
Karena termakan oleh waktu
Apakah aku termasuk golongan
Orang-orang yang beriman dan bertaqwa ??

Lamongan, 01 April 2009

“Sahabat”

Waktu silih berganti
Melepas lorong-lorong gelap mimpi
Menceritakan aku dan semua kasihku
Wahai shobat.......
Akhir sebuah persahabatan
Adalah percintaan
Akhir percintaan
Adalah pertikaian
Tapi makna persahabatan itu
Masih tetap membekas
Sampai maut datang menjemputku
Wahai shobat...........
Hari ini adalah hari untukmu
Hari-hari dimana terhiasi canda dan tawa
Bersama kita merajut mimpi
Dalam relung-relung jiwa menyambut esok pagi.......
Lamongan, 01 April 2009

“Masa Lalumu”

Entah kenapa .......
Hati terasa hancur retak tak berdaya
Saat ku mendengar masa lalumu
Padahal.........
Aku telah terlanjur tahu
Hatimu yang setulus salju
Mengikis relung dalam kalbuku
Senantiasa aku tak percaya
Gadis anggun, lembut nan lagu
Dalam angan laksana mendendam
Kepahitan dalam kisah rahasia
Kini terungkap semua
Mengapus persona dalam jiwamu
Kau mantan tuna susila
Dalam gelap dan rintihan malam
Yang terjual ragamu dengan murah
Pada pria tua.......
Kau laksana anjing memakai mukena

Lamongan, 01 April 2009

“Padamu”

Tak habis fikir
Segala cintaku hilang terbang
Pulang kembali padamu
Seperti dahulu........
Kau laksana kejora kemerlap
Pelita ruang didalam gelap
Melambai pulang berlahan
Sabar nan setia selalu
Dimana engkau berada
Hanya kata merangkai hati
Dalam jalinan suatu kasih
Engkau ganas laksana pemangsa
Aku terjerat dalam cakarmu
Kasih........
Kini aku terdiam sepi
Menunggu seorang diri
Hanya padamulah ku nanti

Lamongan, 02 April 2009

“ADAM DAN HAWA BERDUSTA”

Kau tercipta dari anggokan tanah
Sebagai manusia surga perdana
Bapa dari sekian manusia
Malaikat-malaikat tersujud padanya
Namun iblis dengan sombong
Merasa dirinya lebih mulia
Dia terhina bila turut bersujud
Maka akan laknat sampai kiamat
Adam sunyi kesepian
Lalu ibu Hawa diciptakan
Dari patahan rusuk dada Adam
Mereka mendiami istana surga
Bebas bertindak dan melangkah
Namun Tuhan memberi ujian
Dilarang dekat apalagi memakan buah Quldi dari pohon terlarang
Tapi apalah daya manusia yag penuh nafsu belaka
Iblispun selalu menggoda
Kemudian Adam dan Hawa berdusta
Mengingkari janji pada Sang Kuasa
Mereka tersingkir dari surga
Menjadi orang yang teraniaya
Yang dijadikan kediaman
Sampai anak cucunya.......

Lamongan, 01 April 2009

“SEUNTAI SENYUMAN”

Apa arti seuntai senyuman
Kalau tidak sebuah kenangan
Yang dibawa hidup seelamanya
Yang dapat membuahkan kebahagiaan
Dan mengikis kepedihan
Layaknya sebuah sebuah cahaya sejuk
Di gelapnya keputus asaan
Seperti embun dipadang pasir
Yang tulus oleh kesengsaraan
Menunjukkan jalan digelapnya kesulitan
Yang membentang dihadapan
Seuntai senyuman sama sekali
Tidak berharga tidak dapat di beli,
Diminta, ataupun dipinjam, bahkan dicuri sekalipun
Maka, orang hidup tanpa seuntai senyuman
Apalah arti ...........
Lamongan, 01 April 2009

“PENYESALAN”

Saat pertama cinta datang
Ada perasaan yang membuatku
Galau, kacau, susah berfikir
Bertindak sesuai apa yang dirasa
Tanpa berfikir akibat yang akan di alami
Saat cinta menyakiti
Dia dia tertawa bangga melihat semua
Dulu cinta yang bahagia, penuh canda tawa kini tinggal luka yang ada
Aku merasa bodoh sendiri
Karena aku mudah dibohongi, di sakiti dan ditinggal pergi
Ku ingin marah, namun pada siapa
Ingin juga membencinya
Tetapi cinta itu masih saja ada
Ini semua hanya khayalnya saja
Mana nyata dan mana canda
Semua sama......
Tak tahu mana yang berbeda
Kucoba untuk pahami
Namun malah membuat diri membenci dan di benci
Ku ingin hilangkan semua
Yang membelit dan membeban perasaan
Walaupun ku jatuh cinta lagi
Ku ingin memendam dalam hati
Tanpa harus mengatakan
“Aku cinta kau saat ini”
Karena aku tidak mau disakiti lagi.......

Lamongan, 01 April 2009

“HATIKU RAPUH”

Detik tlah berlalu
Janji tak berlaku
Kata cinta telah lalu
Menusuk kedalam kalbu
Aku tak mampu mendengarnya
Aku retak
Aku rapuh
Semua semangat telah lumpuh
Hatiku pahit tak terhingga
Menjadi musuh dalam hidup
Mengikuti hari yang telah senja
Dan mentari mulai terkubur
Kuingin menggapai bintang di malam hari
Ku ingin gapai bulan yang indah itu
Tapi apalah guna tangan kecilku ini
Akupun larut dalam tidurku..........

Lamongan, 01 April 2009

“ASMARA”

Jalinan cinta telah terbina
Terbentang indah seluas samudra
Mentaripun menyambut mesrah
Dua hati yang berbahagia
Mawar merah telah merekah
Mengisi dan hati yang gundah
Hati yang lama tersiksa
Terobati oleh indahnya cinta
Hati yang membisu
Disebabkan oleh rindu
Jiwa yang lama membeku
Meleleh karena cinta telah bersatu
Lampu asmara telah menyalah
Terang benerang menerangi jiwa
Kesunyi yang dulu ada
Kini hilang oleh indahnya pesona

Lamongan, 01 April 2009

“KEGELAPAN”

Kegelapan itu datang
Sangat pahit dan sangat pedih
Terasa menyayat hati
Laksana pisau belatih
Sedikit cahaya terlihat
Mengintip di balik kegelapanku
Aku harap dia datang
Sedikit demi sedikit membelah
Kegelapan dengan sinarnya
Harapan itu terwujud
Hatiku berbunga-bunga
Saat sinarmu datang menjemputku
Kau mengajakku untuk masuk
Kehidupanmu
Saat berada ditengah sinarmu
Kegelapan itu.......
Kegelapan itu menarik tanganku
Menghalangi aku dan wajahmu
Serta manghalangi sinarmu kembali

Lamongan, 01 April 2009

Butiran-Butiran Kasih

Bulan yang terpajang di langit bersinar cerah, memamerkan kemilau sinarnya yang mempesona. Diiringi bintang-bintang yang berpijar indah. Kutatap satu diantara semua yang paling indah, bagaikan gadis yang telah aku dambakan selam ini. Paling cantik dan anggun bagai dewi bintang. Sebuah sikap kelembutannya membuat aku terpesona, dialah karunia terbesar yang diturunkan ke dunia untukku oleh-Nya.
Namun tiba-tiba dalam hanyutnya lamunan, langit berubah menjadi suram, bulan pun semakin redup menyinarkan cahayanya. Kemerlip bintang-bintang hilang tertutup oleh mendung-mendung yang menghapus indahnya lukisan langit malam. Sebuah kejadian yang menyindir hatiku.
Sudah tiga minggu ini hati dan pikiranku resah, bingung dan melayang entah kemana. Seperti mengikuti perjalanan awan-awan hitam yang tebal dilangit. Mata tak kuasa menahan kerinduan yang terus merajut dalam kalbu, ingin saja aku menangis meneteskan butiran-butiran kasih yang mengendap di kedua mata. Awan hitam pun seketika menangis bercucuran menemani kesedihanku, menurunkan karunia Illahi Robbi.
Dimuka jendela kamarku, tempatku menuang butiran-butiran kasih, aku bermunajat kepada Sang Qadir yang Maha Segala-galanya.
“Ya Robb…Apakah Engkau melihat semua ini ?? Sehingga Engkau lukiskan dengan sebuah pertunjukan di atas malam ini, aku malu dengan Engkau Ya Robb…”
Dengan masih menyaksikan pertunjukan di luar kamar, hatiku semakin kacau balau, diiringi oleh suara-suara petir yang mengelegar mengetarkan relung-relung jantung dan merambat sampai ke hatiku. Tak kalah juga sinar-sinar cahaya kilat yang terus memecah pandangan mataku. Tetes demi tetes butiran kristal-kristal mendung turun mengalir dari atap rumahku dan bersamaan dengan butiran-butiran rindu yang turun dari kedua bola mataku. Menetes membasuh selembar foto yang ku genggam sejak tadi dengan tangan kasarku dan nampak kusut. Sebuah gambar gadis belia yang anggun mempesona dengan parasnya yang cerah dan tersenyum indah. Yang tak bosan-bosannya kedua indra penglihatanku menatap lekat pada foto pengobat rindu itu.
Setelah sekian lama aku melegahkan hatiku, tiba-tiba bunyi ketukan pintu kamarku yang membuyarkan semua lamunanku.
“ Tok…tok…tok, Dik, Dika….segera tidur nak…!!! Ingat besok sekolah…”
Ternyata itu adalah suara ibundaku yng selama ini membimbing dan mengasihiku. Karena sejak aku berusia tiga tahun aku sudah ditinggal oleh ayahku. Seger aku usap butiran kasih yang mengalir membasahi pipiku. Ku ucapkan selamat malam dan selamat tidur pada mendung, hujan, petir, kilat yang sejak tadi menemani dalam rintihanku. Kututup tirai jendela kamarku dan kurebahkan tubuh lemasku pada kasur peneman setia dalam tidurku. Sebelum aku memejamkan kedua selaput bola mataku, tak lupa aku selalu menatap foto gadis pujaan hatiku. Sambil berdo’a kepada sang Maha Kuasa.
“ Ya Robb, aku mohon pertemukanku dengan gadis pujaan hatiku yang selama ini meninggalkanku. Jagalah dia selalu dan lindungi dia dengan rahmat dan kasih-Mu…!!!”
Segera aku menutup kedua selaput kelopak mataku yang telah membiru dan lebam akibat mecucurkan butiran kristal-kristal pengobat kesediahan. Dalam lelap tidurku, ku peluk erat-erat foto gadis yang selama ini membuat aku tergila-gila dan ak bisa tuk melupakannya, ku harap malam ini adalah malam yang terindah bagiku, juga hatiku.
********
“ Kukuruyukkk…” Suara nyanyian ayam jago yang diiringi bunyi jam bekker di sampingku, “ Kring…Kring…Kring…!! “ Akupun terbangun dan mengencangkan seluruh otot-otoku yang semalaman berhenti tak bekerja. Tidurku tadi malam begitu nyenyak sekali sampai-sampai tak terasa hari sudah pagi. Mimpi pun sepertinya tak menemani tidurku. Mungkin dia malu atau merasa kasihan akan diriku.
Akupun turun dari ranjang dan membuka tirai jendela kamarku. Sungguh keagungan Sang Khaliq. Sang surya di ufuk timur dengan menyombongkan cahaya indahnya bersinar menembus kaca jendela kamarku dan membikin silau kedua matakau. “ Pagi hari yang begitu indah “ ungkap dalam benakku.
Akupun langsung mengunjungi kamar mandiku untuk melaksanakan rutinitasku untuk mensucikan badan dari hadast dan bau-bau yang tidak bersahabat. Terus aku segera ganti seragam, sarapan dan pergi menuntut ilmu sebagai bekal tuk menggapai cita-cita. Sebelum berangkat aku pamit dan mencium tangan ibundaku tercinta.
“ Assalamu’alaikum…”
“ Waalaikum salam, hati-hati di jalan nak… sekolah yang sungguh-sungguh dan belajar yang rajin…!!!”.
Sebuah pesan dari ibundaku yang tak bosan-bosannya diucapkan dari lidah petuah beliau. Akupun selalu ingat pesan itu dan itu adalah sebagai motivator dalam hidupku.
********
Sesampai di SMA Tunas Harapan II Surabaya, yaitu tempat disitu aku menggali ilmu sebanyak-banyknya dan disitu pula aku kenal dan mengukir dinding-dinding cinta kasih dalam hatiku bersama dia. Dewi, seorang gadis pujaan hatiku yang Selma ini meninggalkanku. Sudah hampir satu bulan ia pergi, pindah sekolah ke Jakarta. Dimana tempat Papa Mamanya mengadu nasib. Sementra dulu ia tinggal bersama nenek, bibi dan Tini adik sepupunya yang juga sekolah denganku, namun beda kelas. Dia masih kelas satu, dua tahun dibawahku.
Seperti biasanya bel istirahat berdering, aku langsung menemui Tini di ruang kelasnya, ternyata hari ini sungguh beda dengan hari-hari sebelumnya. Aku merasakan suatu hal yang aneh. Sebuah keganjalan yang menindih hati dn pikiranku, sepertinya ada apa-apa dengan Dewi. Dan yang tahu keadaannya adalah Tini, namun hari ini Tuhan berskenario lain. Kelihatannya hari ini dia tidak msuk sekolah karena biasanya dia sudah berada di depan kelasnya sebelum kedatanganku.
Pikranku berubah menjadi bingung, bingung memikirkan bagaimana dan apa yang harus aku lakukan lagi untuk mengetahui bagaimana keadaan Dewi sekarang. Dengan dibalut kebingungan dan firasat mengatakan bahwa ada Sesuatu yang terjadi pada Dewi. Tiba-tiba Tuhan menolongku. Teman Tini mendatangi aku yang berdiri kaku sendirian.
“ Hai mas, lagi cari Tini ya…”
“ Oh ya, emangnya kamu thu Tini kemana ? “
“ Iya aku tahu mas, Dia hari ini tidak masuk sekolah, tetapi kemarin waktu dia masuk, dia menitipkan sepucuk surat ini untuk diberikan kepada mas hari ini. Mungkin dalam surat ini mas dapat tahu semuanya..”
“Oh…gitu ya, Terima kasih banget ya…”
“ Sama-sama mas..!!!
Dia langsung meninggalkan aku sendirian lagi, dalam benakku selalu berfikiran tidak enak terus, tumben-tumbennya Tini mengirimkan aku sebuah surat. Dengan kedatangan surat ini aku semakin mengindap penasaran untuk segera mengetahui isi surat ini. Segera aku mencari tempat yang sepi, yaitu toilet siswa yang bisa sering aku gunakan sebagai tempat tuk merenung dalam kesedihan. Di dalam situ aku langsung membuka surat dari Tina agar aku mengetahui semua isi dibalik surat ini. Namun mengapa hati ini takut tuk membukaya, padahal pikiranku dari tadi dihujani oleh sebuah penasaran, tak apalah, aku beranikan diri untuk membuka surat dari Tini.


To : Mas Dika Surabaya, 01 September 2009
From : Adik Tina

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Mas Dika, dengan datangnya surat ini aku mau memberi tahu kepada mas Dika. Sebelumnya aku minta maaf sebanyak-banyaknya dan sebenarnya aku juga tidak tega memberi tahu semua ini sama mas Dika . mas, jujur aku merasa kasihan dengn mas Dika, tapi demi kebaikan mas Dika juga agar mengetahui semuanya dan tidak lagi penasaran.
Sebenarnya hari ini aku tidak masuk sekolah karena pergi ke Jakarta sama ibu dan nenek untuk menjenguk kak Dewi, penyakitnya sedang kambuh mas, sebenarnya semenjak dari dulu dia sudah mengindap penyakit kanker otak, namun semua hal itu dia rahasiakan dari mas Dika dan aku juga tidak boleh memberi tahu kepada mas Dika karena dia kasihan sama masa Dika apabila tahu pasti sedih.
Dia difonis sama dokter kalau usianya tidak lama lagi. Hidupya tinggal tiga bulan lagi. Sebagai adik sepupunya aku sangat sedih banget mas, apalgi mas Dika yang sebagai kekasihnya pasti juga sangat sedih banget, dan sebenarnya kak Dewi pindah sekolah itu bukan hanya karena alasan tinggal sama Papa dan Mamanya, tetapi melainkan juga karena dia takut penyakit yang dia derita , mas Dika ketahui.
Sebenarnya aku juga sudah berdusta pada kak Dewi, karena sudah menceritakan semua rahasia ini kepada mas Dika, kalau dia tahu mungkin pasti dia marah padaku. Tetapi aku lebih kasihan lagi kalau mas Dika tidak mengetahui keadan kak Dewi, sekali lagi aku minta maaf sebanyak-banyaknya kepada mas Dika karena aku tahu mas Dika pasti sedih dan sakit sekali saat mendengar berita duka ini.
Mungkin itu saja mas dariku yang sabar dan tabahknlah hatimu, jangan menyerah dan putus asa dengan semua cobaan ini, hadapilah dengan hati tegar. Aku yakin mas Dika pasti bisa kok…
Wassalamu’laikum Wr. Wb
Ttd
Adik Tina.

Sedih rasanya hatiku setekah membaca semua isi surat dari Tina dan aku jadi ingat, pantas dulu Dewi pernah jatuh pingsan dan dia sering sakit kepala, tapi setiap aku tanyai, katanya “ Tak apalah hanya pusing biasa “ aku sungguh merasa bersalah karena dulu aku tidak begitu memperhatikan Dewi, sekarang aku hanya bisa menyesali semua.
Kedua mataku sepertinya tidak bisa membendung air mataku lagi, ingin rasanya aku menangis sepuasnya. Rasa sedih yang sesak menusuk hati dalam rongga dadaku. Terasa sakit dan perih sekali, rasanya raga ini tak bersemangat untuk hidup lagi. Aku merasa sebuah cobaan ini terasa berat tuk aku pikul. Bagiku dia dalah sebuah titipan yang diberikan untukku. Aku tidak mau kehilangan dia untuk kedua kalinya. Aku sungguh benar-benar sayang dan mencintainya. Walau sedih yang aku emban ini terasa berat, namun aku harus tegar menghadapu semua kenyataan in. aku harus bisa mensuport dia agar tetap semangat untuk hidup. Mungkin ini sebuah takdir dari Tuhan sang Hayat.
“ Ya Robb…berilah aku kekuatan untuk menghdapi ujian-Mu ini !! ”
“ Teng…teng…teng…” bunyi bel sekolah pertanda waktunya masuk kelas. Aku yang belum puas tuk menangis memaksa memberhentikan tangisanku. Ku usap air mataku dnegan basuhan air di toilet. Sungguh segar sekali dan menambah kesejukan hatiku, setelah aku membersihkan diri aku segera menuju ke kelasku, karena aku takut terlambat.

********
Sesampai di kelasku, aku masuk dengan tenang dan wajah berpura-pura ceria, agar teman-temanku tidak pada curiga melihat wajahku yang sehabis menangis, tapi dilihat dari sorot mata teman-teman sepertinya mereka menyimpan sejuta kecurigaan terhadap aku. Aku pun menundukkan kepala dan duduk di tempat dudukku. Sedangkan Jodi temanku sebangkuku menatap aku keheranan dengan raut muka yang berisi beribu-ribu pertanyaan.
“ Dika, aku lihat akhir-akhir ini kamu beda, nggak ceria seperti dulu lagi, semenjak kamu ditinggal sama Dewi, wajahmu selalu murung dan kusut, sepertinya pakain yang belum disetrika,emangnya kamu ada masalah apa lagi sih..?? “
“ Terima kasih Jo atas perhatianmu pdaku, tapi tenang sajalah aku nggak ada apa-apa,meliankan badanku sedikit agak nggak enak ! “
“ Jujur sajalah sama aku,mana Dika yang dulu ? sudah hampir tiga tahun kita berteman brow, terbuka saja sama aku !! mungkin aku dapat membantu menyelesaikan masalahmu “
“ Sudah Jod, aku nggak ada masalah apa-apa kok, itu Bu Shinta sudah datang tuh,jangan ngomong saja !!! “
Jam terakhir adalah pelajaran fisika yang menurutku adalah pelajaran yang paling rumit, tetapi tak ada satupun materi yang masuk alam otakku, karena aku masih bingung tuk memikirkan keadaan Dewi. Tak lama kemudian bel pun bertabuh keras pertanda waktunya untuk pulang, ku kemasi buku-bukuku dan aku masukkan ke dalam ransel hitamku.
********
Sesampai di luar gerbang tempat ku menimba lautan ilmu pengetahuan, aku pun segera pulang untuk memberitahu kepada ibundanku mengenai kabar duka ini. Rumahku tak jauh dari sekolahku, jaraknya sekitar setengah kilometer. Sembari melangkahkan kedua kakiku satu persatu , aku pun masih memikirkan tentang keadaan Dewi, melamun dalam angan-angan tuk menjenguknya, membayangkan apabila dia sembuh, aku akan mengajaknya ke taman bunga, memetikkan bunga yang paling indah untuknya, dan aku akan persemayamkan diselipan daun telinganya, alangkah cantiknya dia.
Tiba-tiba keasyikan melamun, bayangan-bayangan yang tercipta dalam anganku semburat hilang ketika mata dalam pandangan kaburku melihat dari beberapa meter ada mobil truk container yang melaju secepat cheetah yang hendak menangkap mangsa. Sambil diserukan beberapa kali bunyi klakson, sungguh tak sadar aku telah berjalan ke tengah jalan raya. Ingin kuberanjak dan lari dari maut yang mau menerkamku. Tetapa apa daya, tubuh yang lemas ini sepertinya tidak bisa diajak berpindah tempat dan kedua kakipun juga sulit sekali tuk digerakkan. Sepertinya takdir telah memegangi kedua kakiku.
“ Tott,…tott…tooott,,,cieett…brakkk…..!!!”
Tubuhku terpental empat meter dari tempat awalku berdiri, sekujur raga ini berlumuran darah, rasa sakit tak aku rasakan. Aku tergeletak tak bergerak. Namun jantung dan pru-paruku masih bekerja normal. Tempurung otakku bocor dan retak, sehingga aku tidak ingat apapun, yang aku ingat hanyalah Dewi. Dalam memoriku hanya ada wajah dan nama Dewi. Entah mengapa dia masih terngiang-ngiang dalam sanubariku. Dia masih menghuni otakku. Bayangan selamat dari maut yang telah mendelete semua data-data dalam folder-folfer yang hampir delapan belas tahun aku simpan di dalam flash yang berkapasitas jutan bytes. Sungguh tiada guna hidup ini.
“ Ya Robb, mengapa tidak kau suruh saja malaikat izroil untuk mencabut nyawaku ini, agar sirna dari raga yang sudah tak berdaya dan tak ada gunanya ini”.
Aku pun termenung sejenak dan menyelam dalam fikiran jernih, mungkin di balik semua ini, Tuhan berkehendak lain bagi aku dan Dewi.
“ Astaghfirullah Aladzim..Ya Rob.., seharusnya aku harus bersyukur kepada-Mu ,karena kau tidak mentakdirkan untuk mengambil nyawaku dan memberi kesempatan aku untuk masih hidup dan mungkinkah Engkau akan mempertemukan aku dengan Dewi”.
Semua orang mengepungku bagai menonton sebuah pameran, polisi pun juga datang dan seorang perempuan tua yang menangis keras datang mengoyang-goyang ragaku dan mengangkat kepalaku. Dalam penglihatan mataku yang sedikit terpejam sehingga samara dan rabun, karena aku dalam keadaan setengah sadar, namun kedua indera pendengaranku masih normal. Terdengar suara mobil polisi, ambulance dan gemuruh suara orang-orang yangberkerumun berkeliling disekitarku.
“ Dika…Dika…sadar nak !!! nih..bunda nak..!!!”
Suara jeritan seorang ibu-ibu yang kelihatannya tidak tega dan tidak rela dengan semua ini. Ragaku dibopong dan dimasukkan dalam mobil ambulance. Kemudian melaju kencang menuju rumah sakit.
********
Sesampai di rumah sakit, aku pun segera dioperasi dan dirawat disana. Seorang perempuan yang mengaku sebagi bundaku terus saja menangis dan menemani di sampingku. Setelah proses operasi selesai, lalu aku dipindahkan ke kamar perawatan. Tak lama kemudian aku pun tersadar dari tidur pingsanku. Aku mengeleng-gelengkan kepalaku, mengoyang-goyangkan seluruh tubuhku, berusaha menggerak-gerakan seluruh bagian tangan dan kakiku dan mulutku terus memanggil-mangil nama Dewi dengan suara rintih dan lirih.
“ Dewi..Dewi…Dewi…cepatlah sembuh Dew, aku ingin bertemu dengan mu”
“ Alhamdulillah Dik, ternyata kau sudah sadar, emangnya Dewi kenapa nak..?”
“ Siapa kau ?? Aku hanya ingin bertemu dengan Dewi “ dengan nada sedikit memarahi.
“ Ini ibundamu nak. Tenanglah kau akan sembuh !”
“ Apakah kau benar-benar ibundanku ??” aku bertanya tuk memastikan dan menggali benar.
“ Iya nak, ini benar ibundamu “ dengan menyakinkanku dan tak kuasa menahan rintihan tangisnya.
Setelah selang beberapa waktu kemudian datang seorang dokter yang menyampaikan beberapa pinta ke ibundaku.
“ Anak ini bisa sembuh lukanya, tetapi dia mengalami kelainan akibat benturan yang sangat keras pada kepalanya dan pendarahan di otaknya. Dia mengalami gagar otak, sehingga anak ibu amnesia (hilang ingatan)”
“ Apa dok amnesia ? kaget ibundaku ketika mendengar ungkapan dari dokter yang tekah menanganiku, beliau malah menangis menjerit histeris dan aku merasa kasihan dengannya.
“ Tapi ibu nggak usah khawatir.penyakit amnesia anak ibu bisa disembuhkn kok. Bawa saja anak ibu ke rumah sakit Nusa Indah di Jakarta. Disana anak ibu akan ditangani oleh dokter-dokter specialis otak dan dengan alat-alat yang sudah cangih.”
“ Tapi kira-kira sampai berapa dok biayanya ??”
“ Kira-kira hampir dua ratus lima puluh jutaan. Tapi aku sarnkan bawa saja anak ibu kesana. Kesehatan anak ibu lebih penting dan berharga dibanding uang dua ratus lima puluh juta. Minta dan serahkan sajalah semua ini pada Allah SWT !!!”
“ Terima kasih dok atas semua sarannya !”
Dari wajah bunda kelihatan beliau bingung memikirkan biaya untuk pengobatanku di Jakarta.
“ Bunda, Bunda tidak perlu memikirkan biaya untuk pengobatanku, gara-gara aku bunda jadi repot. Biarkan aku kayak gini saja. Aku sudah bersyukur karena aku masih diberi hidup ”
“ Kamu jangan ngomong gitu nak, !! ini sudah menjadi tanggung jawabku”
“ Emang ayah kemana, bun..?”
“ Ayahmu sudah meninggal, beliau meninggal sejak kau masih kecil sekitar berumur tiga tahun” bunda tambah sedih setelah mengingat ayah yang sudah meninggal.
“ Maafin aku bun,..iya kau ingin lekas sembuh, agar aku bisa menjenguk Dewi bun..”
“ Emangnya ada apa dengan Dewi nak ?? sejak dari tadi kamu kok menyebut-nyebut namanya terus ??” ibunda bertanya keheranan.
“ Dia telah mengindap penyakit kanker otak bun..dan dia difonis dokter bahwa usianya tingala tiga bulan lagi…”
“ Apa…?? Inalillahi waina illahi raji’un ..”
Bunda pun kaget ketika mendengar berita duka ini. Air mataku tak kuasa mencair mengalair dan mebnajiri kedua pipiku.
********
Keesokan harinya kami jadi terbang ke Jakarata untuk mengobati amnesiaku
Tiba disana aku langsung di bawa ke ruang operasi. Disana aku ditangani oleh dokter-dokter ahli specialis otak dengan alat-alat yang super canggih dan aneh.
Alhamdulillah proses pengoperasian berjalan dengan lancar selama dua jam. Setelah selesai, kemudian aku dipindah ke ruang perawatan yang bernomor pintu 08. lima hari kemudian ingatanku mulai pulih. Aku sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah. Beranjak dari kamar aku, aku dan ibundaku hendak mengurus administrasi, dalam perjalanan kami kau teringat dengan dua orang yang sepertinya aku kenal. Kedua orang tersebut ternyata adalah orang tuanya Dewi. Langsung aku berfikir spontanitas. pasti Dewi juga dirawat disini. Aku memanggil mereka dan ibundaku juga. Kami pun bersalam-salaman karena sudah lama sekali tidak bertatap muka.
“ Om..Tante.. apakah Dewi juga dirawat dirumah sakit ini ??”
“ Iya nak Dika, Dewi dirawat di kamar 09”
Sungguh hatiku bahagia sekali dan tidak dapat diungkapkan dengan sebuah kata-kat. Bagai pucuk dicinta ulam tiba. Tuhan memang sayang sama aku dan mendengar do’a-do’aku. Aku bersyukur kepada-Nya, Dia memang sutradara Yang Maha Luar Biasa.
Kemudian kita menuju kamar 09 yang mana adalah kamar yang berada di samping kamar tempat aku di rawat sebelumnya. Sunguh diriku tak kuasa menahan tangis bahagia, namun hatiku pun masih dirajut kesedihan. Dia masih terbaring lemas di atas ranjang. Dengan jarum infuse yang masih menusuk tangan lunglainya. Dia masih belum sadarkan diri.
“ Dew..bangun Dew…!!! Bangun Dew dari tidurmu !! nih aku Dika”
Aku pu meneteskan butiran-butiran kasih yang tak dapat dibendung oleh kelenjar air mataku. Sambil kugenggam tangan lemasnya yang mungil dan lembut. Ku kecup punggug telapak tangannya yang putih bening sebagai pengobat rinduku padanya. Tak lama kemudian, sepertinya dia mau sadar, jemari kecilnya bergemulai, bergerak merasakan getaran cintaku yang ku transfer kepadanya lewat kecupan ku tadi. Mungkin dia tahu akan kehadiranku di sisinya.
“ Ma, Pa…Ma, Pa…apakah Dika ada disini ?” Dia sepertinya merasakan geraran cintaku padanya, dia berusaha mengeluarkan sepetik omongan namun masih pelam dan rintih dan terbata-taba.
“ Ya Dew aku disini akan setia menemanimu dalam melawan ujin yang kamu derita ini. Cepat sembuh Dew, aku rindu akan keceriaan dulu “
“ Mas Dika, maafin semua kesalahanku, selama ini aku sudah membohongi dan merahasiakan hal ini kepada mas Dika” dengan suara lirih.
“ Jangan berkata seperti itu Dew, kamu nggak salah kok, justru aku yang merasa bersalah, karena aku kurang memperhatikanmu, kalau masalah hal ini, aku sudah diberi tahu semuanya sama Dik Tini”
Sesuai jadwal, jam 00.30 nanti Dewi akan mengalami operasi dan pemulihan kanker otaknya.
********
Jam dinding rumah sakit sudah menunjukkan pukul 00.30 Dewi langsung di bawa ke ruang operasi. Kami pun menunggu di luar ruang operasi dengan hati yang tegang tidak karuan. Namun selalu diiringi do’a-do’a untuk kelancaran pengoperasian Dewi. Tubuhku panik tak terkendali. Aku mondar-mandir sana sini. Disitu juga ada Tini yang selalu menenangkan hatiku tuk selalu sabar.
Pengoperasian pun berlangsung dua setengah jam lebih. Kemudian Dewi pun beranjak dari ruang operasi kembali ke kamar semula dia dirawat. Kata dokter tiga hari kemudian dia boleh di bawa pulang ke rumah. Aku pun selalu menemani disampingnya sampai dia pulang. Meski dia difonis usianya tidak lama sekitrar tiga bulan lagi. Tapi aku ingin mengisi sisa waktu hidupnya dengan sejuta kasih sayang. Aku ingin membuat dia selalu tersenyum ceria melupakan apa yang di deritanya. Meski hati ini sebenarnya tak rela akan kepergiannya. Namun apalah arti semua ini, ini hanyalah sebuah takdir yang tidak dapat dipungkiri lagi. Takdir yang telah mencipta butiran-butiran kasih dalam cerita cinta ku yang menjadi drama dalam hidupku. “ Dew, mengapa semua ini ditakdirkan kepada jalinan asmara kita, sepertinya Tuhan tidak begitu adil…”

Write by :
Hassan Moch Noer.

Minggu, 18 Maret 2012

MENGENAL ALLAH

Dalam kitab dikatakan, awaluddin makrifatullah (awal-awal agama ialah mengenal ALLAH). Apabila seseorang itu tidak mengenal ALLAH, segala amal baktinya tidak akan sampai kepada ALLAH SWT. Sedangkan, segala perintah suruh yang kita buat, baik yang berbentuk fardhu maupun sunat, dan segala perintah larang yang kita jauhi, baik yang berbentuk haram maupun makruh, merupakan persembahan yang hendak kita berikan kepada ALLAH SWT.
Kalau kita tidak kenal ALLAH SWT, maka segala persembahan itu tidak akan sampai kepada-Nya. Ini berarti, sia-sialah segala amalan yang kita perbuat.
Bila seseorang itu sudah kenal ALLAH, barulah apabila dia berpuasa, puasanya sampai kepada ALLAH. Apabila dia sholat, sholatnya sampai kepada ALLAH. Apabila dia berzakat, zakatnya sampai kepada ALLAH. Apabila dia menunaikan haji, hajinya sampai kepada ALLAH SWT. Apabila dia berjuang, berjihad, bersedekah dan berkorban, serta membuat segala amal bakti, semuanya akan sampai kepada ALLAH SWT.
Kerana itulah, makrifatullah (mengenal ALLAH) ini amat penting bagi kita. Jika kita tidak kenal ALLAH, kita bimbang segala amal ibadah kita tidak akan sampai kepada-Nya, ia menjadi sia-sia belaka. Boleh jadi kita malah hanya akan tertipu oleh syaitan saja. Kita mengira amalan yang kita perbuat sudah kita persembahkan pada ALLAH, padahal itu adalah jebakan syaitan. Ini karena kita tidak mengenal ALLAH, sehingga kita tidak mampu membedakan ilah (tuhan) yang kita ikuti, apakah itu ALLAH, atau syaitan yang menipu daya.
Sebab itulah mengenal ALLAH itu hukumnya fardhu 'ain bagi tiap-tiap mukmin.
Mengenal ALLAH dapat kita lakukan dengan cara memahami sifat-sifat-Nya. Kita tidak dapat mengenal ALLAH melalui zat-Nya, karena membayangkan zat ALLAH itu adalah suatu perkara yang sudah di luar batas kesanggupan akal kita sebagai makhluk ALLAH. Kita hanya dapat mengenal ALLAH melalui sifat-sifat-Nya.
Untuk memahami sifat-sifat ALLAH itu, kita memerlukan dalil aqli dan dalil naqli. Dalil aqli adalah dalil yang bersumber dari akal (aqli dalam bahasa Arab = akal). Dalil naqli adalah dalil yang bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah. Melalui dalil aqli dan dalil naqli ini sajalah kita dapat mengenal ALLAH. Tanpa dalil-dalil itu, kita tidak dapat mengetahui sifat-sifat ALLAH, dan kalau kita tidak mengetahui sifat-sifat ALLAH, berarti kita pun tidak mengenal ALLAH.

***



KEUTAMAAN BERSIWAK

Banyak hal yang semestinya perlu kita teladani dari perilaku Rasul, namun luput dari perhatian. Salah satunya adalah bersiwak. Sayangnya, kebiasaan rasul ini boleh dikatakan hampir langka kita jumpai dalam praktek kehidupan muslim sehari-hari di Indonesia. Mendengar istilahnya saja, masih banyak orang yang bertanya-tanya apalagi mempraktekannya.
Pada era serba modern ini jarang kita temukan orang yang telaten dan melestarikan tradisi bersiwak. Etah malu atau takut dianggap tidak mengikuti trend masyarakat, yang menjadi penyebabnya. Kebanyakan orang lebih bangga pada inovasi-inovasi jaman sekarang hingga sunnah rasul terlupakan secara perlahan. Orang tidak sadar bahwa di balik perbuatan yang dicontohkan rasul tersimpan banyak manfaat dan hikmah. Orang lebih akrab dengan sikat gigi ketimbang bersiwak?
Apa itu siwak? Siwak adalah nama untuk dahan atau akar pohon. Persyaratan dahan atau akar pohon yang bisa digunakan untuk bersiwak adalah lembut, batang atau akar kayu yang keras tidak boleh digunakan untuk bersiwak karena bisa merusak gigi dan email gigi, bisa membersihkan dan berserat serta bersifat basah, sehingga akar atau batang yang tidak ada seratnya tidak bisa digunakan untuk bersiwak, serat tersebut tidak berjatuhan ketika digunakan untuk bersiwak hingga bisa mengotori mulut.
Dalam catatan sejarah, bersiwak termasuk kebiasaan yang paling disenangi Rasulullah saw. Bersiwak merupakan pekerjaan ringan tapi memiliki banyak kegunaan, baik itu bersifat duniawi berupa kebersihan mulut, sehat dan putihnya gigi, menghilangkan bau mulut, maupun bersifat ukhrawi, yaitu ittiba (mengikuti sunnah Nabi saw) dan mendapatkan keridhaan Rasulullah: “Siwak merupakan kebersihan bagi mulut dan keridhaan bagi Rabb” (HR. Ahmad).
Umumnya, kebiasaan bersiwak dilakukan menjelang shalat. Karena shalat merupakan bentuk realisasi penghambaan seorang manusia kepada Allah swt. (taqarrub ila Allah). Adalah suatu keniscayaan jika menampakkan mulianya ibadah dalam keadaan yang sucii bersih. Padahal sejatinya, perintah bersiwak tidak hanya ketika akan shalat saja, tapi juga dalam berbagai keadaan, misalnya: tatkala masuk rumah, bangun malam dan sebagainya. Rasulullah tidak mengkhususkan pada saat-saat tertentu. Untuk itu, boleh dilakukan setiap waktu, sehingga tidak disyaratkan hanya bersiwak ketika mulut dalam keadaan kotor.
Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana jika menggunakan sikat gigi dan pasta gigi? Sebagaimana ulama berpendapat, penggunaan sikat gigi bukan termasuk sunnah nabi, karena siwak berbeda dengan sikat gigi. Siwak memiliki banyak kelebihan dibandingkan sikat gigi. Tapi banyak ulama menilai, jika tidak terdapat akar atau dahan pohon untuk bersiwak, maka boleh menggunakan sikat gigi biasa karena illah (Sebab) disyariatkan siwak adalah untuk membersihkan gigi.
Adapun bersiwak dengan menggunakan akar atau dahan pohon, menurut Ibnu ‘Abidin as-Soronji, lebih baik dan lebih mengikuti sunnah nabi karena lebih praktis, yakni bisa digunakan setiap saat serta bisa dibawa kemana-mana. Tapi banyak kalangan bersilang pendapat tentang keutamaan memegang siwak dengan tangan kiri.
Sebagian berpendapat, yang lebih utama adalah tangan kanan. Argumentasinya, bersiwak merupakan sunnah nabi, sedang sunnah adalah ketaatan kepada Allah, dan ketaatan kepada Allah tidak layak dilaksanakan dengan tangan kiri. Pendapat lain, seperti Ibnu Taimiyah, menggangap yang lebih utama adalah dengan tangan kiri. Bila dikiaskan bersiwak termasuk membersihkan kotoran seperti beristinja. Sebagian lagi dari golongan Madzhab Maliki menyebut jika niatnya untuk membersihkan kotoran, maka lebih diutamakan menggunakan tangan kiri, namun jika niatnya untuk melaksanakan sunnah, maka lebih baik menggunakan tangan kanan. Bersiwak ketika akan shalat, misalnya.
Lalu bagaimana hukumnya bersiwak ketika berpuasa? Mengenai soal ini terjadi khilafiyah di antara para ulama. Makruh, menurut Syafi’iyah dan Hanabilah, seseorang yang berpuasa bersiwak sejak masuk waktu dhuhur hingga terbenamnya matahari. Menurut kelompok ini, bau mulut dianalogikan dengan darahnya para syuhada yang tidak boleh dihilangkan hingga mereka dikuburkan bersama darah-darah mereka dan tanpa dimandikan. Berbeda dengan Syafi’i dan Hanbali, mazhab Maliki dan Hanafi menilai tidak makruh. Artinya, orang boleh bersiwak kapan saja tanpa ada ikatan waktu.
Namun analogi bau mulut orang yang berpuasa dengan darah para syuhada adalah lemah. Sebagian kalangan menentangnya, ‘Illat tidak dimandikannya para syuhada adalah pada hari kiamat mereka akan dibangkitkan dalam keadaan luka-luka dengan warna merah, tapi mengeluarkan bau misik. Hal ini berbeda dengan puasa. Tidak ada dalil yang menunjukkan orang yang berpuasa akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan mengeluarkan bau mulut yang tidak dibersihkan dengan bau yang harum.
Begitu pula dengan bau mulut yang bisa muncul pada waktu sore hari, tidaklah mutlak. Bukankah terkadang bau itu bisa muncul kapan saja, karena sebab adanya bau ini adalah lambung yang kosong. Jika seseorang sahur terlalu cepat, maka lambungnya akan kosong pada waktu pagi, sehingga di pagi hari mulutnya sudah bau. Oleh karena nya, ‘illat dari larangan bersiwak adalah bau mulut, maka kapan saja mulut itu bau maka tidak boleh bersiwak baik siang hari maupun pagi hari.
Terlepas adanya kontroversi keutamaan bersiwak dengan menggunakan tangan kanan atau tangan kiri, serta boleh tidaknya bersiwak pada siang hari tatkala puasa, yang jelas bersiwak merupakan bagian dari perilaku rasul yang patut dicontoh. Mengingat betapa banyak manfaat yang bisa diraih, maka Rasulullah sangat menganjurkan agar umatnya melakukan hal serupa sebagaimana yang dia lakukan. Seperti termaktub dalam sabdanya: “kalau bukan karena akan memberatkan umatku maka akan kuperintahkan mereka bersiwak setiap akan wudhlu” (HR. Bukhari dan Muslim).

HIKMAH WUDHU DAN KEUTAMAAN WUDHU

Wudhu' merupakan suatu amalan yang kerap kali kita lakukan. Tata caranya cukup ringkas dan praktis. Namun mengandung keutamaan yang besar. Sehingga tidak boleh kita memandangnya dengan sebelah mata. Karena seluruh syari'at yang dibawa oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam terkandung padanya hikmah dan manfa'at. Allah subhanahu wata'ala berfirman (artinya):
"Sesungguhnya Allah tidak akan menganiaya (siapa pun) walau menzhalimi sekecil dzarrah (sekecil apapun), dan jika ada kebajikan walau sebesar dzarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan pahala yang besar." (An Nisaa': 40)

Seperti halnya dengan wudhu', meski amalan ini terkesan ringan dan ringkas, tetapi memiliki keutamaan yang besar tiada tara. Sebagaimana yang Allah subhanahu wata'ala janjikan pada ayat diatas. Berikut ini kami sebutkan beberapa keutamaan wudhu', diantaranya:

1. Pembersih dari Noda-Noda Dosa dan Penambah Amal Kebajikan.
Perlu kita sadari, bahwa manusia itu bukanlah makhluk yang sempurna, bahkan Allah subhanahu wata'ala sebagai Sang Khaliq (Pencipta) mensifati manusia dengan sifat yang sering lalai dan bodoh, sehingga sering terjatuh dalam perbuatan dosa dan kezhaliman. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala (artinya):
"Sesungguhnya manusia itu amat aniaya (zhalim) dan amat bodoh." (Al Ahzab: 72) Ditegaskan pula dalam hadits Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, dari sahabat Anas bin Malik:

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

"Setiap anak cucu Adam pasti selalu melakukan kesalahan. Dan sebaik-baik mereka yang melakukan kesalahan adalah yang selalu bertaubat kepada-Nya." (HR Ahmad, Ibnu Majah, dan Ad Darimi)
Akan tetapi, dengan rahmat Allah subhanahu wata'ala yang amat luas, Allah subhanahu wata'ala memberikan solusi yang mudah untuk membersihkan diri dari noda-noda dosa diantaranya dengan wudhu'. Hingga ketika seseorang selesai dari wudhu' maka ia akan bersih dari noda-noda dosa tersebut.
Dari shahabat Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Apabila seorang muslim atau mukmin berwudhu' kemudian mencuci wajahnya, maka akan keluar dari wajahnya tersebut setiap dosa pandangan yang dilakukan kedua matanya bersama air wudhu' atau bersama akhir tetesan air wudhu'. Apabila ia mencuci kedua tangannya, maka akan keluar setiap dosa yang dilakukan kedua tangannya tersebut bersama air wudhu' atau bersama akhir tetesan air wudhu'. Apabila ia mencuci kedua kaki, maka akan keluar setiap dosa yang disebabkan langkah kedua kakinya bersama air wudhu' atau bersama tetesan akhir air wudhu', hingga ia selesai dari wudhu'nya dalam keadaan suci dan bersih dari dosa-dosa." (HR Muslim No. 244).
Subhanallah… sebuah rahmat dan kasih sayang yang sangat besar tiada tara yang diberikan Sang Rabbul 'Alamin kepada para hamba-Nya.

2. Anggota Wudhu' Akan Bercahaya Pada Hari Kiamat.
Pada hari kiamat nanti, umat Nabi Muhammad Nabi shalallahu 'alaihi wasallam akan terbedakan dengan umat yang lainnya dengan cahaya yang nampak pada anggota wudhu'. Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ أُمَّتِي يُدْعَوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ آثَارِ الْوُضُوءِ

"Sesungguhnya umatku akan dipanggil pada hari kiamat nanti dalam keadaan dahi, kedua tangan dan kaki mereka bercahaya, karena bekas wudhu'." (HR. Al Bukhari no. 136 dan Muslim no. 246)
Dalam riwayat yang lain
Bagaimana engkau mengenali umatmu setelah sepeninggalmu, wahai Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam Seraya Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam menjawab:
"Tahukah kalian bila seseorang memilki kuda yang berwarna putih pada dahi dan kakinya diantara kuda-kuda yang yang berwarna hitam yang tidak ada warna selainnya, bukankah dia akan mengenali kudanya? Para shahabat menjawab: "Tentu wahai Rasulullah." Rasulullah berkata: "Mereka (umatku) nanti akan datang dalam keadaan bercahaya pada dahi dan kedua tangan dan kaki, karena bekas wudhu' mereka." (HR. Mslim no. 249)
Dalam hadits diatas menjelaskan bahwa umat Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam yang akan bercahaya nanti pada hari kiamat itu disebabkan karena amalan wudhu'. Tentunya, siapa yang tidak pernah berwudhu', maka bagaimana mungkin dia akan bercahaya yang dengan tanda itu Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam akan mengenali sebagai umatnya?

3. Mengangkat Derajat Disisi Allah subhanahu wata'ala

Semulia-mulia derajat adalah derajat yang tinggi disisi Allah subhanahu wata'ala. Adapun seseorang yang meraih derajat tinggi dihadapan manusia itu belum tentu ia berada pada derajat tinggi disisi Allah subhanahu wata'ala. Maka dengan wudhu' yang sempurna akan dapat mengangkat derajat yang tinggi disisi Allah subhanahu wata'ala. Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang dengannya Allah akan menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajatnya! Para shahabat berkata: "Tentu, wahai Rasulullah. Kemudian Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Menyempurnakan wudhu' walaupun dalam kondisi sulit, memperbanyak jalan ke masjid, dan menunggu shalat setelah shalat, maka itulah yang disebut dengan ar ribath." (HR. Muslim no. 251)
Selain wudhu' memiliki keutamaan yang besar, wudhu' juga memilki peranan dan pengaruh penting pada amalan yang lainnya.
Coba perhatikan pada shalat lima waktu atau shalat sunnah lainnya yang kita kerjakan! Tidak akan sah shalat jika tanpa berwudhu' terlebih dahulu. Karena wudhu' merupakan salah satu syarat sahnya shalat. Sebagaiamana Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
لاَ تُقْبَلُ صَلاَةُ أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ

"Tidaklah Allah menerima shalat seseorang apabila ia berhadats hingga dia berwudhu'." (HR Al Bukhari no 135 dan Muslim no 225 dari sahabat Abu Hurairah)
Demikian pula ijma' (kesepakatan) para 'ulama bahwasanya shalat tidak boleh ditegakkan kecuali dengan berwudhu' terlebih dahulu, selama tidak ada udzur untuk meninggalkan wudhu' tersebut (Al Ausath 1/107).


***

Jumat, 16 Maret 2012

Photoshop

Foto Choki Sitohang dengan Efek Avatar


Hari ini tanggal 09 -03- 2010 bertepatan dengan hari jadi perkawinan saya ke 7…. gak terasa udah lama juga ternyata bersama mantan pacar saya… mungkin karena terlalu bahagia .. hehe.. nanti malem mau romantic dinner ahh.. jangan pada ngiri ya.. :p ..

Kembali ke postingan .. sekarang saya mau posting efek film Avatar di Foto Choki Sitohang si Presenter Take Me Out dan Happy Song itu loh.. seperti biasa Sebelumnya saya minta maaf dulu ke Bang Choki Sitohang karena fotonya dipake buat belajar.. gak apa-apa kan bang.? Meski fotonya dibikin efek Avatar.. tapi bang Choki tetep ganteng kok.. :) .. buset cowo ngerayu cowo.. apa kata dunia?? hehehe..

gak kok .. ini sekedar permintaan izin aja, jangan sampe nanti ada masalah di kemudian hari.. bener gak ? kan gak lucu nanti tiba-tiba Choki Sitohang nuntut saya gara-gara fotonya dibikin Avatar.. terus tiba-tiba saya muncul di Infotainment.. beuh.. gak kebayang deh.. :p.

Tapi efek ini sekedar efek enhancement aja.. gak ngerubah bentuk foto asli nya.. seperti telinga di lebarin, hidung di gedein.. gak sama sekali…

Buka foto choki sitohang yang saya dapet dari google image..

avatar1

kalo mau image ukuran asli nya klik gambar dibawah nanti save..

choki sitohang

kalo udah dibuka foto nya tekan CTRL + SHIFT + U supaya warna nya jadi hitam putih.. atau desaturate.. atau klik image> adjustment > desaturate

avatar1-2

buat layer baru ( klik layer > new > layer ) dan warnai dengan warna Biru ( kode warna ada di gambar ) .. anggap foto di layer background udah hitam putih.. tadi saya kelewat hehehe..

avatar2

ubah layer effect nya menjadi color dan opacity jadi 50%

avatar3

sekarang gabungkan kedua layer tersebut dalam satu layer baru dengan menekan CTRL + SHIFT + ALT + E.. ubah mode layer menjadi color burn

avatar4

Klik Image> adjustment > exposure

avatar5

duplikat layer 2 dengan menekan CTRL + J .. lalu beri efek Blur.. Klik filter > blur > gaussian blur

avatar6

buat layer baru ( klik layer > new > layer ) , warnai dengan warna hitam , Layer Mode jadi Soft light dan opacity sekitar 75%

avatar7

Duplikat lagi layer 3 dengan menekan CTRL + J .. ubah layer Mode menjadi Normal dan opacity jadi 90%.

avatar8

Klik Add vector mask untuk masking daerah yang diperlukan dalam hal ini daerah muka.

avatar9

klik brush tool .. klik kanan di gambar lalu setting brush nya

avatar10

warnai daerah muka dan leher di Vector mask yang tadi dibuat.

avatar11

Sekarang kita buat highlight di daerah muka dan leher .. Buat layer baru .. gunakan brush tool lagi.. warna foreground putih.. kecilin ukuran brush nya.. ( kira- kira aja ya ).. brush seperti contoh dibawah.

avatar12

klik Filter > blur > gaussian blur

avatar13

ubah layer mode menjadi soft light.

avatar14

Klik add New Fill or Adjustment layer dibawah Layer palette. lalu setting seperti gambar

avatar15

Cukup sudah settingan muka nya nya..

Sekarang kita lalukan pencerahan dan pewarnaan di daerah mata..

Duplikat layer Background ( foto Choki Sitohang tadi ) .. pindahkan layer duplikatan tadi ke paling atas..

avatar16

Klik Layer > Layer mask > HIDE ALL

Warnai bagian bola mata dengan warna putih.

avatar17

sekarang duplikat layer background copy .. klik kanan > duplikat layer

Klik Image > Adjustment > Hue/saturation

avatar19

warna jadi Ijo kan mata nya.. sekarang hapus yang putih nya aja.. klik di layer mask.. lalu warnai dengan warna hitam.. ( putihnya saja)

avatar20

sekarang kita buat titik-titik di bagian jidat, hidung dan pipi..

buat layer baru.. gunakan brush tool ukuran kecil .. warna putih .. klik di setiap bagian yang mau di kasih bintik.

avatar21

Klik kanan layer 6 > blending option supaya keliatan glowing..

avatar22

opacity nya ubah jadi sekitar 75%

sekarang buat huruf AVATAR dengan menggunakan huruf Lithos Pro.. mungkin udah pada ada di windows masing-masing

avatar23

klik kanan> blending option layer huruf nya..

avatar24

Hasilnya :

avatar25

Perbandingan dengan choki sitohang yang asli

choki avatar

Selamat mencoba..






Artikel Foto Choki Sitohang dengan Efek Avatar ini dipersembahkan oleh Tutorial Photoshop Gratis. Kunjungi Wallpaper, Font, Desktop Theme Gratis Pokoknya Serba Gratis. Baca Juga Cara Membuat Foto manjadi Vektor,

Tanaman Obat Keluarga

MACAM - MACAM TOGA
(Tanaman Obat Keluarga)


Tanaman toga ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan ramuan tradisional. Di mana bahan-bahan tersebut diambil dari berbagai bagian dari tanaman tersebut. Sebagai contoh tanaman toga berdasarkan bagian yang digunakan adalah:

1). Jenis tanaman yang dimanfaatkan daunnya

a) Seledri, manfaatnya untuk menyembuhkan tekanan darah tinggi.
b) Belimbing, digunakan untuk menyembuhkan tekanan darah tinggi.
c) Kelor, manfaatnya mengobati panas dalam atau demam.

d) Daun bayam duri, manfaatnya untuk mengobati kurang darah.

e) Kangkung, manfaatnya untuk mengobati insomia.

f) Sirih, manfaatnya untuk menyembuhkan batuk, antiseptika, dan obat kumur.

g) Salam, bersifat astringensia.

h) Jambu Biji, manfaatnya untuk menyembuhkan mencret.


2). Jenis tanaman yang dimanfaatkan kulit batangnya

a) Kayu manis dimanfaatkan untuk mengobti penyakit batuk, sesak napas, nyeri lambung, perut kembung, diare, rematik, dan menghangatkan lambung.
b) Jeruk nipis, kulit batangnya dapat digunakan sebgai antiseptik, sehingga bisa dipakai bahan baku obat kumur.

Selengkapnya: lihat di sini